Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alivio
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Satwa Indonesia, Qory Sandioriva himbau masyarakat untuk lebih peduli membela satwa.
Hal ini dikarenakan banyaknya kekerasan pada hewan. Bahkan belakangan ini, terlihat sebuah video seekor gajah sedang menarik kayu dengan seutas tali yang disangkutkan ke bagian leher.
Dengan langkah kaki yang terbata-bata, gajah itu terlihat terus berusaha membawa batang pohon melintasi jalanan yang penuh lumpur tanpa pepohonan.
Baca juga: Qory Sandioriva Sebut Anak Perlu Dapat Edukasi Tentang Satwa Sejak Dini
Baca juga: Qory Sandioriva Prihatin Lihat Maraknya Kekerasan pada Hewan
Menanggapi ini, Qory mengajak masyarakat untuk lebih peduli kepada sesama mahkluk hidup terutama hewan.
Menurutnya, jika hanya ia yang membela dan bersuara membela satwa, hal itu tidak akan berdampak untuk meminimalisir kekerasan hewan yang kerap terjadi.
"Menurut saya, kalo saya yang ngomong mungkin saya cuma 1 orang, tapi kalau banyak yang bicara dan mau membela satwa terutama yang ada di Indonesia mungkin akan berdampak," ungkap Qory kepada Tribunnews di TMII, Jakarta Timur, belum lama ini.
Kendati demikian, ia berharap jangan cuma berkoar-koar tanpa melakukan aksi nyata.
Ia mencontohkan, membela satwa bisa sebagai seorang komunikator seperti dirinya atau melakukan penggalangan dana untuk zookeeper (perawat satwa).
"Tapi jangan cuma bicara aja, ayo do action, apa yang bisa kalian lakukan, oke misalnya bisa sebagai komunikator seperti saya ataupun kalian bisa melakukan penggalangan dana untuk orang-orang seperti zookeeper, kita kan nggak tau berapa yang ia hasilkan," bebernya.
"Menurut saya nggak sepadan dengan caranya mereka menghandle seeokor hewan," pungkas Qory.
Sekedar informasi, sebagai Duta Satwa, Qory Sandioriva memiliki visi yakni, memperkenalkan satwa endemik atau satwa khas Indonesia ke tingkat dunia, turut melestarikan satwa Indonesia dan satwa dunia yang diambang kepunahan.
Sedangkan misi yang diemban, yakni menjalin kerjasama dengan para stakeholder demi pelestarian satwa.