"Yang bikin saya kaget itu kang, kok Minggu pagi saya udah bawa tas make up didorong gitu kan, kok mobil berjejer," ujar Merry.
Namun, Merry tetap tidak berpikiran ke arah penangkapan Raffi Ahmad.
Merry berpikir mobil tersebut milik teman-teman Raffi Ahmad yang hobi motoran.
"Aku pikir 'oh mungkin motor-motoran kali temennya Aa Raffi'," ujar Merry.
Saat ia sampai garasi rumah Raffi Ahmad, Merry langsung dihadang dengan petugas yang mengenakan seragam BNN.
Merry langsung ditanya identitas dirinya saat hendak masuk ke rumah Raffi Ahmad.
"Aku ke situ langsung dari dalem orang yang berompi-rompi gitu, 'kamu siapa?!' saya Merry pak, 'ngapain kamu ke sini?' Raffi kan mesti Dahsyat pak sekarang aku mau make up-in Raffi, aku asisten Raffi," ujar Merry.
"Masuk ke dalem rumah kang, di garasi, duduk," imbuhnya.
Kemudian, ada satu di antara rekan Raffi menghapiri Merry.
Sejak saat itu, Merry mengetahui Raffi Ahmad ditangkap karena menggunakan narkoba.
"Saya taunya si Denia dulu si Umar turun 'om Aa kena BNN' oh berati tadi yang ini aku BNN," ujar Merry.
Saat itu juga, Merry langsung terdiam.
Merry merasa linglung ketika mendengar Raffi Ahmad ditangkap BNN.
"Aku udah bengong, ke mana ini hidup, gue udah campur semuanya lah," ujar Merry.