TRIBUNNEWS.COM - Laura Anna memakai kursi roda datang ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur untuk mengikuti jalannya sidang, Kamis (2/12/2021).
Tujuan Laura hanya satu, yakni meminta pertanggungjawaban mantan kekasihnya, Gaga Muhammad.
Dulu saat mereka masih pacaran, Gaga mengemudikan mobil hingga terjadi kecelakaan dan membuat Laura lumpuh.
Kini ia menuntut keadilan lewat pengadilan. Upayanya tersebut mendapat dukungan dari sejumlah selebritas Tanah Air, mulai Raffi Ahmad hingga Atta Halilintar.
"Ga mau keliatan sedih atau di kasihani aku cuman minta keadilan buat diri aku buat keluarga aku yang ngurusin aku dari pagi ke pagi dan juga buat temen temen aku," tulis Laura di unggahan Instagram @edlnlaura.
Terlihat selebgram Keanu, Marshel hingga aktris Dara Arafah turut menemani Laura.
"Bismillah @adlnlaura #justiceforlaura," tulis Keanu di akun @keanuagl.
Baca juga: Kini Berperkara di Pengadilan, Mengingat Lagi Kecelakaan Laura Anna dan Gaga Muhammad pada 2019 Lalu
"We stand with you @edlnlaura bangga banget sama semangat kamu lauuu," tulis Keanu di unggahan lainnya.
Sementara itu, aktris Dara Arafah yang ikut mendampingi Laura juga ikut memberikan dukungan melalui unggahannya.
"Semangat lau lau ku @edlnlaura #justiceforlaura," tulis aktris tersebut di akun @daraarafah.
Dukungan untuk Laura juga ditunjukkan oleh Raffi Ahmad dan Atta yang sama-sama mengunggah video ketika Laura memasuki ruang persidangan.
"#justiceforlaura #semuasayanglaura @edlnlaura," tulis Raffi di akun @raffinagita1717.
Laura kemudian membalas unggahan Raffi Ahmad.
"Kak Raffi makasih banyak. I love you sekeluarga kak makasih banyak sehat bahagia dan sukses selalu dunia akhirat banyak banyak terima kasih," tulis Laura disertai emoji hati dan emoji menangis.
"@edlnlaura semangat#justiceforlaura," tulis Atta di akun @attahalilintar.
Kemudian dibalas Laura dengan ucapan singkat yang menggambarkan rasa syukurnya atas dukungan yang diberikan.
"Kak Attaa," tulis Laura.
Edelenyi Laura Anna, selebgram keturunan Hongaria, sebelumnya ramai dibicarakan ketika putus dari kekasihnya, Gaga Muhammad, tak lama setelah Laura mengalami kecelakaan hingga kakinya mengalami kelumpuhan.
Dalam kecelakaan yang terjadi Desember 2019 tersebut, posisi duduk Laura ada di samping Gaga.
Gaga hanya mengalami luka ringan, sedangkan Laura didiagnosis dengan cedera saraf tulang belakang atau Spinal Cord Injury.
Tak terima dengan sikap Gaga yang tak bertanggung jawab bahkan memutuskan hubungan mereka setelah kecelakaan, Laura membongkar kelakuan Gaga di media sosial.
Baik Gaga ataupun Laura sama-sama memiliki cerita versi mereka masing-masing.
Awalnya, Gaga memperlihatkan ketulusan dalam merawat Laura. Hal ini juga masih terlihat dari unggahan Gaga yang belum dihapus sampai saat ini.
Tapi hubungan keduanya mendadak jadi perang dingin. Laura yang putus dari Gaga mendadak mengganti komentar unggahan foto di Instagram-nya saat bersama Gaga dengan berbagai kata-kata sindiran untuk selebgram kelahiran tahun 2000 itu.
Bahkan Laura terang-terangan menuding Gaga mengemudi dalam kondisi mabuk.
"Gak bisa jalan karena dia mabok sambil nyetir cek," tulis Laura di salah satu unggahan.
Ketika situasi memanas dan banyak yang menyudutkan dan menghujatnya, Gaga akhirnya membuat video klarifikasi melalui YouTube.
Mantan kekasih selebgram Awkarin itu membantah tudingan Laura bahwa dia mengemudi dalam kondisi mabuk.
"Kalau mabuk, itu lumayan jauh loh nyetirnya. Kecuali dari Blok M, kecelakaan di Senopati, tapi ini dari Blok M, kecelakaannya baru di Tol Jagorawi dan sudah mau keluar tol," kata Gaga Muhammad di channel YouTube-nya.
Pernah ingin akhiri hidup
Hampir dua tahun Laura Anna tidak dapat berjalan lagi.
Penyebabnya karena Laura Anna pernah mengalami kecelakaan dengan mantan kekasih, Gaga Muhammad, pada 8 Desember 2019 silam.
Baru-baru ini diketahui Pada Kamis (2/12/2021) kemarin, Laura Anna menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Namun nyatanya proses yang dilalui oleh Laura tidaklah mudah. Lewat akun Instagram pribadinya @edlnlaura, Laura mengungkapkan ia harus menunggu selama 5 jam sebelum persidangan dimulai.
Padahal dirinya sudah berada di ruang persidangan pada pukul 12.00 WIB. Tentu tidaklah mudah bagi Laura untuk terus duduk di atas kursi roda selama lima jam.
Pasalnya, Laura mengalami dekubitus. Dekubitus merupakan kondisi di mana terjadi cedera pada kulit dan jaringan di bawah kulit akibat tekanan yang berlebihan pada kulit.
Laura pun mencurahkan isi hatinya di akun Instagram. Ia pun mengatakan betapa lelahnya dengan situasi yang tengah dihadapi saat ini.
Laura mengaku kerap menangis hingga 30 menit. Dirinya juga dada yang terasa sesak dan sulit bernafas. Saat berbicara nafasnya terkadang merasa sesak dan membuat tersengal.
"Gak apa apa capek, gak apa-apa nangis. Gak apa apa kok. Aku yakin aku kuat. Banyak yang jauh lebih terpuruk di luar sana. Satu kata, ikhlas sabar. Kalau nangis cukup 30 menit aja. Setelah lega, luapin aja. Banyakin minum air putih. Soalnya aku tahu kalau duduk di kursi roda sesek nafas. Kadang aja kalau ngomong jadi kepotong karena nafasnya pendek, batuk aja sakit," tulisnya pada status di akun Instagram, Jumat (3/12/2021).
Laura sampai saat ini masih optimis jika dirinya bisa sembuh. Namun, di sisi lain ia meminta maaf pada orang-orang yang telah merawatnya selama ini. Laura merasa dirinya sangat merepotkan.
"Gak apa-apa, aku yakin kok aku bisa sembuh. Kalau gak sembuh, aku minta maaf jadinya ngerepotin keluarga dan temen-temen terus. Aku minta satu Tuhan, semoga aku ada keadilan di pihak ku. Aku gak tega sama yang ngurusin aku," ungkapnya lagi masih pada status yang sama.
Laura pun mengaku sempat berniat ingin mengakhiri hidupnya. Namun niat itu untungnya tidak dapat terlaksana.
"Jujur mau bunuh diri itu pasti banget kok. Aku gak sekuat yang kalian pikirkan. Tapi ya mau gimana, ambil piso sendiri aja gak bisa," tulisnya lagi.
PERHATIAN: Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Anda bisa menghubungi .Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes (021-500-454)