TRIBUNNEWS.COM - Sebuah pertunjukan bagi penikmat musik eksperimental, Studio Plesungan (ruang kreatif yang didirikan oleh Melati Suryodarmo) akan hadirkan konser musik edisi khusus yang menampilkan grup musik asal Yogyakarta, Senyawa, Kamis (27/1/2022).
Pertunjukan yang akan dirangkai dalam satu program On Stage Edisi 9 ini akan digelar pukul 19:30 - 22:00 WIB di Teater Arena, Taman Budaya Jawa Tengah Surakarta.
Berdasarkan rilis yang diterima Tribunnews Senin (24/1/2022), acara akan terbagi menjadi dua sesi.
Sesi pertama menampilkan karya-karya kontemporer dan dilanjutkan dengan agenda sharing session bersama seniman.
Dua agenda ini dikemas agar tercipta satu kesatuan pemahaman antara penampil dengan penonton.
Penonton diberikan waktu untuk lebih dekat dan mengenal para penampil karya, di antaranya adalah Rully Shabara (vokal) dan Wukir Suryadi (komposer musik).
Baca juga: Ermy Kulit Sapa Penggemar Musik Jazz Lagi Lewat Lagu Melodi Asmara
Baca juga: Menggiurkan, Ini Peluang Industri Musik Raih Cuan dalam Dunia Metaverse
Melalui kekuatan perpaduan eksplorasi dari vokal Rully Shabara dan dipadu dengan kedalaman ragam bunyi instrumen musik ciptaan Wukir Suryadi, Senyawa mengajak penonton memasuki cakrawala bunyi ragam motif tradisional Indonesia yang menyatu dengan hibrida musik kontemporer.
Tak main-main, karya-karya Senyawa berhasil menembus percaturan musik dunia dengan kekhasan komposisi musik ekperimentalnya.
Hingga pernah menjajaki banyak panggung festival dan klub under ground ternama di seluruh dunia.
Seperti MONA FOMA Festival di Tasmania, Art Basel Switzerland, Café Oto di London, Cyptic Festival Glasgow,
dan Resonate Festival Belgrade Serbia.
Senyawa juga pernah mengisi di Festival CTM di Berlin, RBMA Brasil, Festival Jazz Kopenhagen, Festival UNSOUND Polandia, Festival Clandestino di Swedia, Teatro Degollado di Meksiko, Lab San Francisco, Festival Victoriaville di Kanada, Pioneer Works di NYC dan Oct Loft Jazz Festival di Cina.
Grup musik yang terbentuk tahun 2010 ini juga dikabarkan pernah berkolaborasi dengan banyak musisi terkenal seperti Stephen O`Malley, Yoshida Tatsuya, Robert AA Lowe, Otomo Yosihide, Lucas Abela, KK Null dan Keiji Haino.
Baca juga: Upayakan Kolintang Diakui UNESCO, PINKAN Indonesia Gelar Seni Kreasi Musik Khas Minahasa di Thamrin
Juga Rabih Beaini, Greg Fox, Arrington De Dionyso, Melt Banana, Damo Suzuki, Jerome Cooper, Justin Vernon, Oren Ambarchi, David Shea, Trevor Dunn dan Kazu Ushihashi.
Pada 2012, mereka berkolaborasi dengan pembuat film asal Prancis Vincent Moon untuk sebuah film documenter berjudul Calling The New Gods.
Tak heran jika beberapa penghargaan pernah diraih Senyawa.
Pada 2018, Senyawa meraih Penghargaan Green Room Award for Best Music Composition and Sound
Design dan di 2017 dari Ars Electronica Award untuk Digital Music and Sound.
Selain itu, Senyawa juga pernah membawa pulang penghargaan sebagai Komposisi Musik dan Desain Suara Terbaik 2018, Penghargaan Pilihan Editor 2016, Musik dan Suara Digital Terbaik 2017, Penghargaan Ars Electronica, Internasional, Skor Asli Terbaik (Nominasi) 2017 dan Penghargaan Helpmann, Australia.
Pada masa pandemi, Senyawa merilis album baru `Alkisah` dengan lebih dari 40 label di seluruh dunia.
Baca juga: Seniman Jalanan di Klaten Ikut Kampanyekan Vaksinasi Covid-19
Berikut diskografi karya-karya Senyawa dari tahun 2010 hingga 2021:
- Senyawa (2010) – Yes No Wave Music
- Senyawa dengan Kazuhisa Uchihashi (2012) – Bomba Records
- Senyawa Live in Grubs (2012) – DualPlover
- Senyawa DVD Live dalam Mona Foma (2012) – Peer Production
- Calling The New Gods, Senyawa Live in Java, film Vincent Moon (2012) – Petit Planetes
- Senyawa DVD Live in Malang, Indonesia (2013) – Kebun Binatang Film
- Senyawa dengan Arrington deDionyso (2013)
- Acaraki (2014) – Plover Ganda/Anggrr
- Senyawa/Melt Banana (2014) — Anggrrr
Baca juga: Coki & The Blur Ambience Rilis Album Perdana, Usung Musik Pop Rock 90-an
- Mahanyawa (2014) – Bomba Records
- Menjadi (2015) – Morphine Records
- Redose-3 (2014) – Morphine Records
- (Puncak) (2016) - Brønshøj
- Calling The New Gods (2017) - Okraina Records
- Sujud (2018) – Sublime Frequencies
- Sesi Latihan (2019) – Senyawa Mandiri
- Senyawa dan Stephen O`Malley - Bima Sakti (2020) – IDEAL
- Alkisah (2021) – Multiple labels
Baca juga: Fenomena Drama dan Musik Korea Selatan Pengaruhi Tren Busana di Indonesia
Selain dirancang untuk meningkatkan silaturahmi antar pekerja seni, program rutin setiap dua bulan sekali ini juga dimaksudkan agar dapat meningkatkan apresiasi publik terhadap karya seniman pilihan.
Sesuai dengan tujuan didirikannya, Studio Plesungan dapat dijadikan sebagai ruang bagi para seniman untuk mengolah kreativitasnya.
Ruang terorganisir ini senantiasa berupaya untuk memberikan kesempatan bagi seniman untuk berproses, melakukan riset, menggelar workshop, kuliah terbuka, diskusi umum dan artist in residence.
Sehingga mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang penciptaan dan produk pengetahuan.
Terkait dengan informasi tiket dan reservasi acara, dapat menghubungi www.studioplesungan.org.
(Tribunnews/ Galuh Widya Wardani)