TRIBUNNEWS.COM - Setelah investasi bodong berkedok aplikasi Binomo dan quotex terungkap, kini muncul kasus baru lagi.
Belum lama ini, muncul kasus robot trading DNA Pro yang merugikan banyak korban.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyatakan akan memeriksa para saksi yang terlibat di dalamnya.
Baca juga: Bareskrim Ungkap Kerugian Sementara Kasus Robot Trading DNA Pro Capai Rp 97 Miliar
Menurut kabar sebelumnya, terdapat sejumlah nama artis yang terlibat dalam kasus DNA Pro ini.
"Adapun dalam kasus ini total kerugian sebanyak Rp 97 miliar lebih, termasuk 5 laporan pengajuan per tanggal 4 April 2022," ujar Brigjen Ahmad Ramadhan dikutip dari kanal Youtube KH Infotainment, Senin (4/4/2022).
Sementara itu, Brigjen Ahmad Ramadhan juga membeberkan modus penipuan dari investasi bodong ini.
DNA Pro menerapkan sistem penjualan langsung menggunakan skema piramida.
"Pada platform ini, modus yang digunakan berupa memasarkan dan menjual aplikasi robot trading DNA Pro,"
"Dengan sitem penjualan langsung yang menerapkan skema piramida," ujar Brigjen Ahmad.
Pihak penyidik Mabes Polri telah melakukan pemeriksaan kepada 12 orang saksi.
Di antaranya adalah 11 saksi pelapor dan satu orang saksi ahli perdagangan.
"Dalam hal ini penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap 12 orang, 11 saksi pelapor dan satu saksi ahli yang ditunjuk Kementerian Perdagangan," ujar Brigjen Ahmad Ramadhan.
Selain itu, Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan akan memeriksa orang-orang yang terlibat dalam kasus ini.
Baca juga: Selain Jadi Guru Trading, Fakarich Diduga Pernah Terima Duit Rp 1,9 Miliar dari Indra Kenz
"Pasti akan diperiksa, semua yang terkait dengan persoalan ini akan dimintai keterangan," ujar Brigjen Ahmad Ramadhan.