TRIBUNNEWS.COM - Artis sekaligus presenter, Fauzi Baadilla dituduh menikmati dana umat ACT.

Diketahui, Fauzi Baadilla kerap membagikan aksi sosial bersama ACT.

Namun aksi ini justru dinilai warnaget Fauzi ikut menikmati hasil dana umat ACT.

"@fauzibaadilla__ kebanyakan pamer ternyata duitnya hasil maling dari dana umat," tuduh warganet.

Tuduhan tersebut langsung dibantah oleh Fauzi.

Ia bahkan mengaku hanya bekerja secara sukarela.

Baca juga: PPATK Catat Ada Transaksi Puluhan Miliar Rupiah Terkait ACT yang Masuk Dari dan Ke Luar Negeri

Beberapa fee juga ia sedekahkan lagi.

"Fakta : adalah BENAR saya : ambassador/duta/ influencer act, dan sudah sering membersamai byk program2. fyi ; gue kerja sukarela ,kalo lagi mau ok, kalo gak mau ya tidak, tergantung mood saya," tulis @fauzibaadilla__.

Fauzi juga membantah mengurusi dana management atau gaji petinggi ACT.

"Fakta : Adalah Salah apabila :saya ikut urus dana, management keuangan atau kepo in gaji orang lain. (Diluar area gue.. jauhh bro)," lanjutnya.

Fauzi Baadilla menjelaskan finansial dirinya hasil dari tabungan dan investasi sendiri.

"Data = Info terakhir yg saya dengar, management sudah melakukan pergantian/ perubahan sebelum ada nya pemberitaan media massa.

~Fee transport selalu gue sedekahkan lagi..~

Financial gue sejauh ini . Hasil tabungan & investasi gue sendiri.. selama bertahun tahun.
Thank you atas tudingan nya btw dina natalia lee," pungkas @fauzibaadilla__.

Baca juga: Sebut Pencabutan Izin ACT Tak Bisa Dibatalkan, Kemensos: Harus Ajukan Izin Baru Secara Bertahap

Diberitakan sebelumnya, ACT menjadi sorotan publik setelah terungkap aliran dana umat yang masuk masih dipotong untuk gaji dan operasional.

Tak tanggung-tanggung, ACT memotong 13,7 persen dari hasil sumbangan.

Atas fakta ini, Kemensos mencabut izin Pengumpulan Uang dan Barang ACT.

PPATK telah menghentikan 300 rekening yang dimiliki oleh ACT.

Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana menjelaskan sebanyak Rp64.946.453.925 atau Rp64,94 miliar dana masuk yang bersumber dari luar negeri.

Sedangkan dana yang tercatat ke luar negeri sebanyak Rp52.947.467.313 atau Rp52,94 miliar. (*)

(Tribunnews.com/ Siti N)