Konsumen Jeng Yah tertarik pada cita rasa rokoknya yang khas, termasuk kekasih Jeng Yah.
Percintaan Jeng Yah dan kekasihnya penuh misteri.
Baca juga: Cerita Putri Marino Jalani Hidup Sebagai Perempuan Mandiri dan Tetap Jadi Diri Sendiri
4. Membahas Budaya Merokok di Masa Kolonialisme dan Pasca-Kemerdekaan
Cerita dari serial Gadis Kretek membahas budaya merokok pada masa kolonial dan pasca kemerdekaan Indonesia.
Pak Raja menyebut nama Jeng Yah ketika sakit keras dan ingin bertemu Jeng Yah sebelum ajal menjemputnya.
Ketiga anak pak Raja, Lebas, Karim, dan Tegar diminta oleh ibunya untuk pergi ke pelosok Jawa untuk bertemu Jeng Yah.
Perjalanan ketiganya bagai menyelam ke lautan sejarah industri rokok saat masa kolonialisme hingga pasca-kemerdekaan.
Lebas, Karim, dan Tegar tidak sengaja bertemu pelinting tua dan menguak asal-usul Kretek Djagad Raja hingga menjadi rokok nomor 1 di Indonesia.
Sejak itu, ketiga anak Pak Raja mengetahui rahasia masa lalunya dengan Jeng Yah, pemilik rokok Kretek Gadis di kota M yang terkenal di zamannya.
5. Pertarungan Pengusaha Rokok Kretek
Seperti judulnya, serial ini akan menceritakan tentang sejarah rokok kretek dan perkembangannya di Indonesia.
Novel Gadis Kretek menceritakan kemampuan industri rokok mengubah nasib para pengusaha dan orang-orang di sekitarnya.
Tak hanya itu, industri rokok dalam novel Gadis Kretek juga dikaitkan dengan persoalan politik yang sedang berkecamuk pada tahun 1965 di Indonesia.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)(Tribun Jabar/Tarsisius Sutomonaio)
Artikel lain terkait Gadis Kretek