"Saya ingat betul saat itu selain tentu menyampaikan maaf, saya juga bilang bahwa "Mungkin dorongan saya terlalu keras, saya minta maaf."
"si bapak tampaknya tidak terima, ia blg ia tak pernah memarahi anaknya dan saya tentu sudah punya anak."
"Saya ingat saya jawab "ya memang pak, saya punya 2 anak perempuan dan sayapun tak ingin ada kekerasan dalam hidup dia," jelas Andi.
Tak puas dengan jawaban Andi, ayah korban terus mengajaknya berbicara.
Di sisi lain Andi merasa harus melanjutkan pekerjaannya.
Dengan terpaksa Andi memutuskan untuk meninggalkan korban dan ayahnya untuk kembali bekerja.
"Tampaknya si bapak kurang puas dan terus memaksa saya untuk tetap berbicara dengannya sementara say pikir hari sudah semakin siang dan pekeriaan harus dituntaskan."
"la menarik saya dan-dengan segala hormat pada sang bapak-saya mengabaikannya dan memilih untuk kembali memaksa tim saya untuk kembali bekerja," tutup Andi.
(Tribunnews.com/ Dipta)