"Jangan lupa, asal kita dari tanah," tegasnya.
Surat yang berhubungan lainnya adalah Al-Muminun.
"Anda lihat Al-Muminun 12, 'Aku ciptakan kalian asalnya saripati yang berasal dari tanah'," ujar Mamah Dedeh.
Mamah Dedeh kembali memberikan contoh.
"Orang tua kita, ayah ibu kita makan buah-buahan dari tanah."
"Umbi-umbian dari tanah, sayur-mayur dari tanah, semua berasal dari tanah."
"Jadi sperma, jadi indung telur ketika berhubungan badan jadi anak," sambungnya.
Bahkan, manusia juga pada akhirnya kembali ke tanah.
"Kata Allah, asal kalian dari tanah, hidup di atas tanah, mati busuk dimakan cacing jadi tanah, dibangkitkan dari tanah."
"Ketika Israfil meniup sangkakala yang kedua, semua yang mati, hidupkan kembali, dibangkitkan dari tanah," tambahnya.
Mamah Dedeh mengatakan bahwa acara tedak siten Ameena ini sebagai bentuk penyadaran diri akan sikap sombong.
"Maka acara budaya Jawa tedak siten ini bagus dan menyadarkan kita buang kesombongan."
"Asal kita dari tanah yang kalau nempel di kaki, jeblok."
"Tanah itu becek, kemudain bekas orang jalan nempel di kaki, dari situ kita berasal," paparnya.
Hal ini membuat Mamah Dedeh tak bosan untuk mengingatkan masyarakat agar tidak bersikap sombong.
"Kenapa hidup di alam dunia sombong? Sadar."
"Pangkat, jabatan, kekayaan, ketenaran, hakikatnya milik Allah."
"Lahir bukan siapa-siapa, sekarang hebat," tutup Mamah Dedeh.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Berita lainnya terkait Mamah Dedeh