Laporan Wartawan Tribunnews.com, FX ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat banyak musisi hasilkan lagu baru yang kedepankan lirik sebagai jembatan penyampaian cerita dan makna dari sebuah karya lagu, Patrick Lesmana justru tampil beda.
Solois gitar asal Malang, Jawa Timur ini mencoba langkah berbeda dengan memperkenalkan karya musik dan lagunya ke industri musik Indonesia dalam kemasan album instrumental perdana yang di beri judul “Yabai”.
Baca juga: Tuangkan Pengalaman Hiking ke Musik Instrumental, Dewa Budjana: Jadilah Album Naurora
Tumbuh di era milenial namun tertarik dengan magis musik – musik progessive rock / jazz rock medio 60 – 80 an membuat Patrick Lesmana sangat intens menyimak karya – karya musisi dunia seperti ‘King Crimson, Frank Zappa, Yes, Genesis, Weed, Kansas, I.O.U (Allan holdsworth), Casiopea’ dan lain - lain.
“Dari semuanya yang saya simak diatas, Frank Zappa dan Allan Holdsworth adalah inspirasi terbesar saya, terutama dalam bermain gitar sehingga cukup besar mempengaruhi saya dalam menuangkan elemen musik tersebut dalam album perdana saya”, jelas Patrick.
Ia menjelaskan ;Yabai” adalah istilah dalam Bahasa Jepang yang sebenarnya dapat memiliki arti (Waduh!, Bahaya!, Sialan!) atau (Wah! Keren! Gokil!).
Nahm dalam album perdana ini Patrick Lesmana mengungkapkannya sebagai sebuah kepanikan.
Mengapa kepanikan?
Baca juga: Chord Gitar Simpang Limo Ninggal Janji - Difarina Indra Adella, Disertai Lirik Lagunya
Karena ini menyangkut eksistensinya sebagai gitaris yang merasa belum mempunyai rilisan karya di sepanjang karirnya sementara itu teman - teman sesama musisi di malang sudah menggelontorkan banyak karya.
Album “Yabai” ini mengusung tema yang terinspirasi dari musik – musik soundtrack game konsol masa lalu seperti Playstation 1, Nintendo dan sejenisnya.
“Saya pribadi sangat menggemari nada nada dari game - game tersebut, disamping catchy, banyak elemen jazz atau fusion yang melekat pada soundtrack - soundtrack tersebut.
Baca juga: 11 Jenis Tembang Macapat Lengkap dengan Guru Gatra, Guru Lagu, dan Guru Wilangan
Selain progessive rock dan jazz rock, genre Jazz Fusion sendiri merupakan salah satu influence utama saya dalam membuat album ini terutama musik Jazz Fusion yang populer di Jepang seperti Maoki Yamamoto, Casiopea, Tsquare dan Trixx”, terang Patrick dalam keterangannya diterima Tribunnews.com.
“Nada nada yang tidak tertebak serta diakhiri dengan reff / unison yang manis khas musik Pop Jepang pada saat itu sangat memotivasi saya untuk akhirnya membuat album saya sendiri”, tambah Patrick lagi.
Secara garis besar, “Yabai” merupakan pencampuran dari elemen musik jazz-fusion dengan prog-rock serta elemen avantgarde yang mempengaruhi susunan lagu-lagu yang terkandung didalamnya.