Tak hanya itu, Enzy juga sempat merasa insecure dengan tertawanya.
"Dulu aku insecure banget sama ketawa aku, kayak ngerasa kalau gua udah ketawa ngakak kok kayaknya malu-maluin ya."
"Kayaknya nggak gini deh perempuan, kayak ada stigma sendiri perempuan tuh selalu elegan."
"Harus kalem, cuman di lingkungan circle terdekat aja berani kayak 'Hahahaha'," ucapnya.
Hingga akhirnya, ia bisa percaya diri dengan tertawanya yang dinilai bisa membuat orang sekitarnya bahagia.
"Itu kan bisa akhirnya keluar gara-gara satu pekerjaan yang aku udah bukan pakai mic, pakai klip on."
"Orang notice kalau 'Eh nggak ketawa lo bisa bikin orang happy juga'," tuturnya.
"Itu yang bikin 'Oh ternyata tuh kadang kekurangan yang kita kira itu kekurangan, bisa jadi kelebihan di mata orang lain'."
"Bahwa kekurangan aku tuh sebenernya bisa jadi kelebihan," lanjutnya.
Enzy mengaku, tertawanya memang tak berubah sejak dirinya duduk di bangku SD.
"Itu bener-bener ketawa yang dari SD juga udah kayak gitu."
"Temen-temen SD aku, (temen-temen) SMP aku juga 'Ketawa lo nggak berubah ya, Nzy'."
"Alhamdulillah ternyata bisa menjadi berkah ya, bisa bikin orang happy juga," tutup Enzy Storia.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Berita lainnya terkait Enzy Storia