TRIBUNNEWS.COM - Komedian Ujang Ronda tak punya pilihan selain menerima tawaran main film Keramat Tunggak produksi Kelas Bintang, rumah produksi film porno di Jakarta Selatan.
Ia menerima tawaran tersebut karena desakan ekonomi.
Mau tak mau Ujang Ronda harus kerja agar dapurnya tetap ngebul meski honornya tak seberapa.
"Honornya Rp 500 ribu. Gue berusaha untuk cari nafkah buat anak bini, satu-satunya cuma itu yang gue ditawarin, itu tuntutan perut harus dipenuhi," terang Ujang ditemui di Polda Metro Jaya.
Baca juga: Ungkap Lokasi Produksi Film Porno Kramat Tunggak, Fatra Ardianata: Bukan Kayak Kebaya Merah
Pandemi covid-19 membuat kondisi keuangannya berantakan. Sama sekali tidak ada pekerjaan.
Mungkin situasinya berbeda kalau ia seorang perempuan.
"Lu tahu nggak pas Covid? Gue kalau cewek bisa jadi pelacur karena nggak ada kerjaan buat gue," sambungnya.
tak ada pilihan, Ujang menerima tawaran main film bareng Siskaeee.
Dijelaskan kalau ia tidak diberikan skenario.
"Enggak ada, karena gue improvisasi, enggak ada skenarionya," ucap dia.
Karena itulah ia merasa dijebak.
Sebab, film yang dibintanginya ternyata masuk kategori film dewasa.
Namun, diakuinya tak melakukan adegan vulgar, melainkan hanya melucu.
Pelawak 54 tahun ini telah menjalani pemeriksaan di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya terkait keterlibatannya dalam film porno.
Ia mengaku menerima 3 buah pertanyaan dari penyidik terkait kasus tersebut.
"Aman aja, semua udah diklarifikasi," tuturnya.
"Tiga pertanyaan, pertanyaannya gue di situ bermain sebagai Wa Ujang," tandasnya.