Amin Indragiri menjelaskan sejumlah langkah antisipasi yang telah disiapkan.
Pertama, Amin menegaskan bahwa tahun ini Pemerintah Arab Saudi menerapkan aturan ketat dalam rangka penertiban jemaah dengan visa tidak resmi.
Salah satu terobosannya adalah dengan menerapkan smart card.
Kedua, pintu bus pengantar jemaah haji dari hotel menuju Arafah pada 8 Zulhijjah akan disegel dengan stiker.
Segel pintu tidak dibuka kecuali setelah jemaah tiba di Arafah, dan dibuka oleh keamanan umum.
Jika segel terbuka sebelum masuk, maka bus tersebut tidak boleh masuk Arafah.
Pihak yang melanggar ketentuan ini akan terkena denda 10 ribu riyal dan dideportasi.
Ketiga, Masyariq menyiapkan pembatas beton dan kawat setinggi dua meter sebagai pembatas jalan agar pejalan kaki tidak mengambil jalur bus Taraddudi.
Masyariq juga menyiapkan 200 petugas untuk berjaga di sepanjang jalan.
Keempat, Masyariq sedang mengajukan permohonan agar ada penambahan bus jenis city bus yang digunakan di Masyair.
Bus jenis ini selain kapasitas lebih banyak, bisa 75 orang, akses keluar masuknya juga lebih mudah dan ramah lansia.
Kelima, ada sejumlah maktab yang tidak turun dari bus saat di Muzdalifah. Mereka akan diberangkatkan dari Arafah sekitar jam 10 atau sebelas malam menuju Muzdalifah, lalu langsung ke Mina.
Keenam, menyiapkan 100 bus cadangan.
Respons Menag Yaqut
Menag Yaqut Cholil Qoumas menilai positif mitigasi yang sudah disiapkan Masyariq.