News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kematian Vina Cirebon

Film Vina: Sebelum 7 Hari Tuai Pro Kontra, LSF Angkat Bicara

Penulis: M Alivio Mubarak Junior
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Poster film VINA: Sebelum 7 Hari yang diangkat dari kisah nyata kasus pemerkosaan dan pembunuhan terhadap Vina di Cirebon pada 2016

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film Vina; Sebelum 7 Hari berhasil mencuri perhatian masyarakat Indonesia.

Karena diangkat dari kisah nyata, film ini pun menjadi viral hingga kasusnya yang terjadi pada 2016 kembali diungkit.

Namun beberapa pihak justru kontra dengan hadirnya film ini apalagi ada adegan yang dinilai mengeksploitasi kekerasan terhadap wanita. 

Perihal ini, Lembaga Sensor Film (LSF) memberi penjelasan.

Baca juga: 4 Gangguan Proses Syuting Film Vina di Cirebon: Diduga Diusik Geng Motor, Harddisk Disembunyikan

Ketua Komisi I LSF, Nasrullah mengatakan bahwa pihaknya meloloskan film tersebut masuk klasifikasi usia 17 tahun ke atas.

"Ada empat kriterianya film itu diloloskan, adegan dialog cocok untuk 17 tahun kalau ada kekerasan dan pornografi itu disajikan secara proporsional," kata Nasrullah di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin (3/5/2024).

Meski ada adegan pemerkosaan hingga kekerasan terhadap wanita, tapi Nasrullah menilai di film itu tak diperlihatkan secara jelas.

Oleh karena itu film Vina: Sebelum 7 Hari masih layak untuk ditonton.

"Ketika mau diperkosa saya tidak melihat adegan tidak ada sehelai benang pun di tubuh (karakter) Eky dan Vina," jelas Nasrullah.

"Itu sudut pengambilan gambar dari wajah Vina memang Vina diambil gambar shoot-nya dari bawah. Kalau pornografi (kita) gak lihat juga tapi orang lihatnya ini diperkosa, tapi di kepala," lanjutnya.

Maka itu film tersebut hanya diperbolehkan disaksikan remaja di atas 17 tahun.

"Kalau film sekelas itu adegannya diberi klasifikasi semua umur hingga anak-anak nonton nah itu tentu akan bermasalah," timpal Ketua LSF Rommy Fibry Hardiyanto, pada kesempatan yang sama.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini