Tessar menambahkan, INACON 2024 memberikan panggung besar bagi animasi dan IP lokal untuk “memamerkan” karya terbaik. Dimana telah menyediakan wadah yang sangat baik bagi para kreator untuk berkarya dan berkolaborasi.
“Melalui Indonesiana TV, kami bisa menyebarkan nilai-nilai budaya dan kreativitas anak bangsa ke seluruh penjuru Indonesia bahkan dunia. Saya berharap, semakin banyak IP lokal yang dapat lahir dan berkembang melalui ajang ini,” lanjutnya.
Tessar melanjutkan, budaya lokal Indonesia dikenal kuat, orisinil, dan memiliki keunikan tersendiri.
Dengan sentuhan modern dan teknologi pencitraan canggih, konten budaya ini mampu menonjolkan keberagaman dan menjunjung tinggi keragaman tersebut, menciptakan inklusi budaya dan keterwakilan berbagai budaya lokal.
Seperti halnya pada serial animasi Ako dan Laut karya dari Tessar Wardhana dan kawan-kawan.
Baca juga: Film Anime Jepang yang Dibuat Lebih dari 100 Tahun Lalu Ditemukan
Tessar bercerita tentang banyaknya kearifan lokal dan nilai-nilai budaya yang diangkat dalam animasi tersebut, terkhusus budaya Maluku.
“Di serial Ako dan Laut, kita mengangkat tradisi ‘Laor’, di mana ini adalah ajaran leluhur untuk menjaga kelestarian alam laut dan kebersihan air laut dengan tidak membuang sampah ke laut Maluku,” tuturnya.