TRIBUNNEWS.COM - Kasus perceraian antara Baim Wong dengan Paula Verhoeven masih bergulir panas.
Tak hanya berkutat soal dugaan perselingkuhan, keduanya pun juga memperebutkan soal hak asuh anak.
Pihak Baim Wong lewat kuasa hukumnya, Fachmi Bachmid sebelumnya sempat menyampaikan soal hal tersebut.
Fahmi menilai bahwa kedua anak dari Baim dan Paula tersebut punya hak untuk memilih tinggal dengan salah satu orang tuanya.
Mendengar pernyataan dari pihak Baim Wong ini, Paula Verhoeven tak bisa tinggal diam.
Lewat story Instagramnya,@paulaverhoeven, model berusia 37 tahun ini berikan sindirinya.
Ia pun merasa geram dengan klaim dari pihak seberang.
Dengan menyelipkan sebuah berita tentang pernyataan Fahmi, Ia pun turut memberikan timpalan bak menyindir pihak Baim Wong.
Baca juga: Pihak Baim Wong Pertanyakan Keresahan Paula Verhoeven soal Bukti di HP-nya, Tuduh Ketakutan
“Apakah seperti itu yahh??,” ujar Paula, dikutip Tribunnews.com, Sabtu (21/12/2024).
Pihak Paula Verhoeven Tak Takut dengan Keterangan Hot yang Dibawa Baim Wong
Tak hanya itu, pada Rabu (18/12/2024), kemarin, sidang lanjutan perceraian sejoli tersebut kembali digelar.
Pihak Baim Wong, mengaku telah membawa satu saksi ahli di bidang anak dan dua saksi fakta.
Di mana, saksi fakta tersebut akan menguak fakta hot soal dugaan perselingkuhan Paula Verhoeven.
Alih-alih takut, pihak Paula justru menilai keterangan tersebut sangatlah bersebrangan dengan fakta yang ada.
Pengakuan itu dikatakan kuasa hukum Paula, Alvon Kurnia.
"Yang mereka ajukan itu bertolak belakang."
"Apa namanya berseberangan dan tidak menguatkan atau malah melemahkan dari dalil mereka sendiri," ujar Alvon, dikutip dalam YouTube SCTV, Kamis (19/12/2024).
Bukan serta merta menafsirkan, namun diakui Alvon, hal tersebut sudah dipelajari secara mendalam.
Baca juga: Alasan Pihak Baim Wong Hadirkan Saksi Ahli, Klaim Ingin Menguak Fakta Hot soal Paula Verhoeven
"Dan itu sudah kami gali gitu secara mendalam," lanjutnya.
Oleh karena itulah, pihaknya menilai bahwa keterangan tersebut tidak kuat.
"Oleh sebab itu, makanya kami mengkonsumsikan itu tidak kuat," terangnya.
Alvon pun lantas menyinggung soal prima faksi.
Yang berarti fakta tersebut harus benar-benar kuat.
"Di dalam suatu pembuktian ada yang harus dinamakan prima faksi, yaitu suatu fakta yang memang benar-benar kuat gitu," jelas Alvon.
(Tribunnews.com, Rinanda)