Selain itu, Netflix mengungkapkan bahwa pihaknya akan meluncurkan platform teknologi periklanan internal pada akhir tahun 2025 untuk menarik klien baru yang dapat beriklan di Netflix dan terlibat dengan basis penggunanya.
Mengutip dari britannica, Netflix adalah perusahaan Amerika Serikat yang didirikan pada 29 Agustus 1997 oleh Marc Randolph dan Reed Hastings.
Netflix awalnya penyewaan DVD agar setiap orang dapat menonton film sepuasnya dengan langsung dikirim ke rumah melalui pos.
Satu tahun kemudian, tepatnya pada 14 April 1998 mereka meluncurkan situs Netflix.com yang memungkinkan pelanggan untuk menyewa maupun membeli DVD secara online.
Setahun kemudian Netflix kembali mengembangkan layanannya dengan menawarkan penyewaan film dengan skema pembayaran biaya bulanan yang terjangkau, tanpa batas waktu, tanpa biaya keterlambatan, atau tanpa batas waktu penyewaan bulanan.
Baca juga: Tarif Netflix hingga Spotify Ikut Naik
Strategi ini berhasil mendapatkan 600.000 pelanggan di Amerika Serikat dalam waktu 3 tahun.
Platform ini pun semakin berkembang sampai akhirnya pada 2005, Netflix telah memiliki 4,2 juta pelanggan.
Selain itu, mulai banyak pula studio Hollywood yang menawarkan film atau seriesnya untuk disewakan melalui Netflix.
Sebelumnya diberitakan, lembaga riset lokal K EnterTech Hub memperkirakan bahwa Netflix dapat meraih sekitar 1,5 triliun won, atau lebih dari Rp 16 triliun hanya dari Squid Game 2.
Melansir The Korea Times, perkiraan ini dibuat berdasarkan analisis yang menunjukkan bahwa biaya produksi musim pertama sekitar 25 miliar won, dengan pendapatan yang dihasilkan mencapai 1 triliun won—atau sekitar 40 kali lipat dari biaya produksinya.
Dengan menggunakan rumus yang sama, K EnterTech Hub memperkirakan bahwa biaya produksi musim kedua sekitar 100 miliar won, yang dapat menghasilkan pendapatan sebesar 1,5 triliun won.
Netflix menanggapi pernyataan sebuah lembaga riset yang menyebut bahwa platform streaming tersebut meraup Rp 16 T dari tayangnya Squid Game 2.
"Mengenai analisis pendapatan Squid Game 2 yang dirilis oleh sebuah organisasi penelitian, ada hal yang jauh berbeda dari fakta yang ada," kata Netflix lewat sebuah pernyataan resmi.
Netflix menjelaskan bahwa sebagai layanan berbasis langganan bulanan.