News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Asian Para Games 2018

Kisah M Fadli: Pebalap Motor yang Kehilangan Kaki Kirinya dan Kini jadi Atlet Para Cycling Indonesia

Penulis: Abdul Majid
Editor: Sapto Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Atlet para cycling pertama di Indonesia, Muhammad Fadli Immanuddin saat ditemui usai menjalani sesi latihan pagi dalam rangka persiapan mengikuti ajang Asian Para Games 2018, di Velodrome, Mahanan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (14/9/2018).

Hingga akhirnya, Fadli pun menerima pesan masuk dari Puspita Mustika Adya, pelatih sepeda ternama Indonesia.

Pesan tersebut berisikan tentang ajakan kepada Fadli untuk menjadi atlet para cycling pertama di Indonesia.

Baca: Ini Daftar 18 Cabang Olahraga yang akan Dimainkan pada Asian Para Games 2018

“Pada saat itu saya tidak berpikir lama-lama, detik itu juga saya bilang mau. Itu awal tahun 2017. Kenapa saya terima, karena pertama selama ini saya latihan otodidak, terus ditawari sama pelatih sepeda, terus kenapa tidak,” ujarnya,

Sebenarnya Fadli menerima tawaran tersebut awalnya hanya ingin meningkatkan stamina berlatih lantaran masih menyimpan ambisi untuk turun di arena balap motor meski pun dengan kelas yang berbeda.

Namun, setelah dilatih Puspita Mustika Adya secara intensif, Fadli pun sedikit demi sedikit mulai melupakan ambisinya yang tadi.

Hingga akhirnya, ia pun memutuskan untuk terjun menjadi atlet para cycling.

“Awalnya cuma mau jaga staminta karena mau turun di balap motor lagi, tapi ternyata kecemplung di para cycling sampai dengan saat ini, saya sudah sangat jatuh cinta sekali,” ungkapnya.

Baca: Kenalkan, Ini Momo, Maskot Resmi Asian Para Games 2018 yang Bakal Digelar di Indonesia

“Jiwa kompetisi saya masih berapi-api, sekarang saya tidak bisa berkompetisi di motor tapi di sepeda. Jadi intinya sama saja, sama-sama punya stang, sama-sama punya roda, sama-sama bermain dengan waktu, ya sama-sama punya tantangan yang besar dan saya sangat suka itu,” kata Fadli.

Setelah memutuskan untuk menjadi atlet para cycling, Fadli yang baru sebulan berlatih dengan coach Puspita langsung dipercaya untuk turun di kejuaraan Para Cycling Asia di Bahrain.

Pada kejuaraan tersebut, Fadli hanya mampu finis di peringkat keempat.

Namun, usaha demi usaha yang Fadli lakukan akhirnya berbuah manis.

September 2017, Fadli kembali dipercaya membawa nama Indonesia.

Kali ini Fadli tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut dengan berhasil meraih dua perak dan dua perunggu di ajang ASEAN Para Games 2017.

Dari titik itulah, takdir Fadli menjadi seorang paralympian Indonesia, atlet sejati Indonesia mulai jelas terlihat.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini