TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY - Perhatian sebagian besar pebulu tangkis dunia kini beralih ke turnamen Australian Open 2019 yang akan berlangsung di Quaycentre, Sydney, 4-9 Juni 2019.
Australian Open 2019 menjadi turnamen kategori BWF World Tour Super 300 kelima pada kalender kompetisi tahun ini.
Pada Australian Open 2019, pasangan ganda putra Indonesia, Berry Angriawan/Hardianto, akan datang dengan status juara bertahan.
Tahun lalu, pasangan yang kini menempati peringkat ke-26 dunia tersebut sukses naik ke podium kampiun setelah memenangi derby kontra Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso.
Saat itu, Berry/Hardianto menundukkan Wahyu/Ade melalui permainan tiga gim yang berakhir dengan skor 21-9, 9-21, 21-15.
Progres Berry/Hardianto kala itu patut diacungi jempol.
Sebab, pada pekan sebelumnya, mereka juga menembus laga puncak New Zealand Open 2018.
Hanya, di Negeri Kiwi, Berry/Hardianto hanya bisa menjadi runner-up karena takluk di tangan pasangan ganda putra andalan Taiwan, Chen Hung Ling/Wang Chi-Lin.
Kini, dengan memasuki periode kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 plus persaingan ganda putra yang kian sengit, tugas berat tentu telah menanti Berry/Hardianto pada Australian Open 2019.
Pada babak pertama Australian Open 2019, mereka akan berhadapan dengan Tinn Isriyanet/Kittisak Namdash (Thailand).
Andai Berry/Hardianto mampu melewati hadangan tersebut, mereka sudah ditunggu dua pasangan ganda putra kuat, Ko Sung-hyun/Shin Baek-cheol (Korea Selatan) atau Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang), pada babak kedua.
Selain Berry/Hardianto, para juara bertahan dari nomor lainnya juga dipastikan bakal menghadapi tantangan besar.
Apalagi, sebagian pemain Top 10 juga turun pada turnamen berhadiah total sekitar Rp 2 miliar tersebut.