TRIBUNNEWS.COM - Konflik yang melibatkan Dimaz Muharri dan CLS Knight terus berlanjut.
Proses gugatan CLS Knight pada Dimaz Muharri tengah berjalan di Pengadilan Negeri Surabaya dan sudah sampai pada tahap jawab-menjawab.
Meski demikian, Dimaz mengumbar sisi positif dari kasus yang menyeretnya ke meja hijau ini.
Ia ingin agar ke depannya para pemain basket Indonesa dapat lebih terlindungi lagi.
Baca juga: Dewa United Resmi Akuisisi Klub Basket Louvre Surabaya
"Tapi, kalau memang gugatan ini mau dilanjutkan terus, saya hanya berpikir positifnya saja," ungkap Dimaz dikutip dari press rilis yang diterima Tribunnews.com.
"Walau merasa didzolimi, saya berdoa semoga kasus saya bisa menjadi contoh untuk rekan-rekan saya seperjuangan para pemain basket."
"Semoga di kemudian hari atlet Indonesia lebih terlindungi," sambungnya.
Terkait kasus hukum yang menimpanya, Dimaz sejatinya terus mengupayakan untuk mengakhirinya lewat jalur kekeluargaan.
Namun, pihak CLS Knight belum menunjukkan intensi yang sama.
Alhasil, gugatan terus bergulir hingga ke meja hijau.
"Dari awal, kami sepakat untuk memprioritaskan jalur kekeluargaan. Saya tahu betul Dimaz sudah mencoba mengontak orang-orang penting CLS Knights, namun hasilnya seperti yang bisa kita lihat sekarang, gugatan tetap berlanjut,” ujar Youngky Adrianto, kuasa hukum Dimaz.
"Secara formal pun, upaya sudah kami lakukan pada tahap mediasi di proses awal peradilan."
"Namun, ketika kami membuka diri untuk mediasi, pihak CLS Knights bersikeras melanjutkan gugatan. Padahal niatan kami baik karena kami paham gugatan ini lemah."
"Tapi mau bagaimana lagi. Jadi, kalau ada yang bilang CLS Knights dari awal ingin mendorong jalur mediasi, saya memohon sekali agar fakta jangan dibolak-balik," lanjutnya.