Saat ini, Eko Yuli dan keluarganya menetap di Kalimantan Timur.
Baca juga: Lifter Angkat Besi Wanita Windy Cantika Aisah Terharu Dapat Perunggu Olimpiade Jepang
Baca juga: Profil Windy Cantika Aisah, Atlet Angkat Besi Penyumbang Medali Perdana Indonesia di Olimpiade Tokyo
Kiprah Eko Yuli Irawan di dunia angkat besi dimulai sejak ia menginjak remaja.
Saat itu, ia mmelihat anak-anak tengah berlatih angkat besi di sasana Yon Haryono. Ia tertarik untuk bergabung dan ikut berlatih bersama dengan yang lainnya.
Berbekal izin dari orang tuanya, Eko mulai mengakrabkan diri dengan barbel, ia pun secara rutin ikut berlatih di klub asuhan Yon Haryono tersebut.
Eko mulai merintis prestasinya saat tampil sebagai lifter terbaik di Kejuaraan Dunia Yunior 2007 di Santo Domingo, Republik Dominika, ia berhasil mendapatkan medali emas.
Pada tahun berikutnya, Eko Yuli berhasil membawa pulang medali emas di PON dan Medali Perunggu Olimpade Beijing.
Pada tahun 2011 Eko kembali membawa Medali Emas, kali ini dari Universiade, China.
Tahun 2012, pria dengan tinggi 157 cm ini berhasil memboyong Medali Perunggu Olimpiade London.
Begitupun di tahun-tahun berikutnya, Eko membawa bendera Indonesia berkibar di negeri orang.
Pada tahun 2016, Eko Yuli membuat Indonesia bangga atas kemenangannya di Olimpiade Rio 2016.
Ia berhasil menyabet medali perak di ajang olahraga paling bergengsi itu bersama atlet angkat besi Sri Wahyuni.
Pada ajang Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Indonesia tepatnya di Jakarta-Palembang, Eko berhasil menyumbangkan mendali emas ke lima bagi Indonesia.
Eko berlaga di cabang angkat besi kelas 62 kg dengan total angkatan 311 kg (angkatan snatch 141 kg dan angkatan clean and jerk 170 kg).
Dengan total angkatan tersebut ia berhasil menggungguli lifter Vietnam Trinh van Vinh dengan total angkatan 299 kg dan lifter Uzbekistan Ergashev Adkhamjon dengan total angkatan 298 kg.