Yakni saat sang tunggal putra Indonesia itu membantu korban kecelakaan di Jogja.
Kisah itu terjadi kurang lebih delapan tahun lalu, tepatnya saat Jonatan baru masuk ke Pelatnas PBSI.
"Waktu itu dia baca berita tentang kecelakaan di Jogja, kecelakaannya di Jalan Raya Magelang arah Jogja-Solo.
Ketika baca dia bilang, 'Pa ini kasihan, ada orang kecelakaan menimpa satu keluarga, bapak ibunya meninggal dunia, anaknya yang masih bayi sekarat dan harus operasi.'
Akhirnya minta kepada saya untuk mengantar ke Jogja," kenang Andreas.
Setibanya di Jogja, Jonatan dan Andreas bergegas ke Rumah Sakit Umum Sarjito.
Berdasarkan informasi yang mereka himpun, bayi yang membutuhkan operasi itu sedang dirawat intensif di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit tersebut di atas.
"Pas kita datang mau besuk, ngasih uang, disangka kita yang nabrak. Tapi saya luruskan, "Maaf pak, ini anak saya Jonatan, lihat berita duka, kita mau menyumbangkan dana buat bantu bapak." Sampai nangis dia keluarganya yang menunggu di sana," kenang Andreas.
Bagi Andreas, apa yang diperbuat oleh Jonatan adalah hal yang luar biasa.
"Dia itu kalau menolong orang begitu, tangan kanannya ngasih tangan kirinya tidak mau tahu. Lalu Jonatan itu punya keyakinan bahwa setiap kita memberi, kita jangan pikirkan bakal disalahgunakan karena kita niatnya membantu," tutur Andreas.