"Sejauh menyangkut Roland Garros, itu masih (menunggu hingga) bulan Mei. Situasinya dapat berubah antara sekarang dan nanti, kami berharap itu akan lebih menguntungkan. Jadi kita akan lihat nanti seperti apa, namun jelas, bahwa tidak akan ada pengecualian," tegas Kementerian Olahraga Prancis.
Sedangkan pada hari ini, Menteri Olahraga negara itu, Roxana Maracineanu menegaskan kembali posisi kementeriannya.
Ia mengatakan bahwa tidak akan ada yang diberikan pengecualian medis.
"Untuk melakukan pekerjaan anda, datang untuk bersenang-senang atau bersantai, untuk berlatih olahraga, semuanya memerlukan bukti vaksinasi. Ini tidak hanya akan berlaku bagi orang yang tinggal di Prancis saja, namun juga untuk orang asing yang datang ke negara kita untuk berlibur maupun menjalani kompetisi olahraga besar," jelas Maracineanu.
Kendati demikian, setelah drama yang banyak dipublikasikan dan berlangsung pada awal bulan ini, kemudian berakhir dengan dideportasinya Djokovic dari Australia serta larangan visanya selama tiga tahun, Perdana Menteri Australia Scott Morrison tidak akan mengenyampingkan kemungkinan bahwa petenis berusia 34 tahun itu dapat bersaing di Turnamen tenis Australia Terbuka tahun depan.
Dengan absennya Novac Djokovic di turnamen saat ini, maka pesaingnya, yakni Rafael Nadal dapat memenangkan pertandingan pembukaan Australia Terbuka secara mudah saat Grand Slam dimulai di Melbourne Park pada Senin kemarin.
Menurut laporan, kompetisi yang akan diikuti selanjutnya oleh Djokovic, kemungkinan adalah Kejuaraan Tenis Bebas Bea Dubai, yang akan berlangsung dari 21 hingga 26 Februari mendatang.
Sumber Artikel: Djokovic May Lose Chance to Get Grand Slam Again As France Toughens Covid-19 Restrictions