Ia sempat khawatir pembalap lain akan menabraknya dari belakang karena motornya tak bisa digeber.
"Motornya tak terlalu bagus sejak awal balapan, sesuatu menghilang dari bagian kelistrikan," ungkap Miller dikutip dari laman Motosan.
"Anda bisa mengatakan jika motornya tak ada disana."
"Saya benar-benar tanpa pertahanan di sana. Di satu sektor, saya bisa mendapat 100 persen tenaga motor ini, tapi tidak di bagian lainnya."
"Semua orang melewati saya di tikungan. Syaa takut ditabrak dari belakang di tikungan terakhir," sambungnya.
Miller mengatakan jika motor Desmosedici GP22 berubah menjadi motor yang menakutkan.
Namun, ia mengaku ingin melupakan pengalaman pahit di seri pembuka MotoGP 2022 ini.
Ia dan Ducati sudah mengetahui hal yang salah dari kuda besinya.
Untuk itu, ia berharap kejadian horor seperti di Qatar tak terulang lagi.
"Saya tidak merasakan sesuatu dengan tepat di GP22. Saya mencoba mengganti beberapa hal sebelum motor benar-benar berhenti," ujar Miller.
"Motor ini berubah menjadi sangat menakutkan."
"Kami tahu masalahnya, tahu apa yang terjadi dan semoga kami bisa mencegahnya tak terjadi lagi," lanjutnya.
Untuk sementara, Jack Miller harus puas tak memiliki poin sama sekali di klasemen pembalap.
Pun dengan rekan setimnya, Pecco Bagnaia, yang tak menuntaskan balapan di Qatar lalu.
Di sisi lain, untungnya Ducati memiliki perwakilan di klasemen pembalap.
Rider tim Gresini, Enea Bastianini sukses mencuri perhatian dengan menjadi juara di Sirkut Losail lalu.
(Tribunnews.com/Guruh)