Apalagi hal itu terjadi ketika Jojo berhasil merengkuh game poin.
Beruntung Jojo berhasil kembali sadar dan menerapkan strateginya seperti di awal pertandingan.
"Tadi di poin terakhir saya ingin cepat menyelesaikan, mainnya jadi total menyerang ternyata balik terus dan malah mati sendiri dua kali," terang Jojo.
"Setelah itu saya coba balik ke pola saya, saat dia servis saya coba membalikkan dengan bola yang mengagetkan dan berhasil," tukasnya.
Jojo hampir kehilangan di poin-poin krusial pada partai final di set kedua.
Pertama ketika Jojo telah berhasil merengkuh game poin, skor menjadi 20-16.
Namun atlet tunggal putra itu terlalu bernafsu ingin menyudahi pertandingan.
Nafsu jojo itu membuat Prannoy berhasil mengambil kesempatan dengan menambah 2 poin.
Prannoy berhasil menyusul Jojo dengan skor 20-18.
Beruntung kala itu Jojo segera kembali ke strategi permainan dan mengunci kemenangan.
Dewi fortuna masih berpihak pada tunggal putra Indonesia itu yang berhasil mengantarkannya untuk meraih gelar juara Swiss Open 2022.
Skor pertandingan Jojo melawan wakil India, Prannoy adalah 21-12, 21-18.
Hasil itu mengantarkan Jojo menyabet gelar juara.
Sekaligus menjadi gelar pertama Jojo setelah puasa gelar kurang lebih dua tahun setengah.
Juara yang di sektor yang lain juga di dapatkan oleh tim bulu tangkis merah-putih.
Adalah Fajar Alfian/M. Rian Ardianto yang kembali berhasil menyabet gelar juara Swiss Open setelah tiga tahun.
Berkat Jojo dan Fajri, Indonesia membawa pulang dua gelar juara dari Swiss.
(Tribunnews.com/Niken Thalia)