Jeka sendiri mengaku tak pernah terpikirkan dirinya bisa berada di posisi seperti ini.
Hanya satu langkah lagi, dirinya bisa masuk dalam sejarah sebagai atlet MMA Indonesia pertama yang bisa menembus semifinal Road to UFC.
"Jujur saja Bang, gak pernah terpikir. Saya seperti air saja Bang. Mengalir. Sebab jika saya paksa, saya khawatir justru akan berantakan," katanya.
Berbicara kembali soal pertandingannya melawan Ki Won Bin, Jeka Saragih mengaku mewaspadai kemampuan dan teknik ground fighting yang dimiliki lawannya.
Namun, sambung Jeka, dirinya selama ini telah banyak bertemu dengan para petarung yang mengandalkan kemampuan ground fighting.
Baca juga: Jelang UFC 280, Petarung MMA Jeka Saragih Ikuti Pelatihan Intensif di Amerika Serikat
"Bukan sesuatu hal baru. Tinggal bagaimana kita mengkombinasikan (teknik) apa yang diberikan pelatih dan yang kita dapatkan selama ini, serta kita juga harus bisa enjoy di atas ring."
Jeka Saragih mengaku tak ada pesan khusus dari pelatih jelang laganya melawan Ki Won Bin.
"Hanya saja, dia (pelatih) mengatakan, jika ada kesempatan segera dihabisi. Pelatih percaya dengan kemampuan saya dan dengan apa yang telah saya dapatkan selama latihan," katanya.
Optimistis Marc Fiore
Rasa optimistis juga dilontarkan pelatih Jeka Saragih asal Amerika Serikat, Marc Fiore.
Kepada Tribunnews.com, Marc Fiore, mengatakan, perkembangan Jeka Saragih saat ini telah meningkat signifikan.
Seperti diketahui, agar bisa membuahkan hasil maksimal, Jeka Saragih sampai dikirim ke Amerika Serikat untuk menimba ilmu di Studio 540 di San Diego dalam beberapa pekan terakhir.
Di Studio 540, Jeka Saragih mendapat pelatihan penuh dari pelatih MMA kenamaan Amerika Serikat yaitu Marc Fiore.
"Kita melatih Jeka Saragih secara cerdas. Kita perhatikan tubuhnya. Kita tidak memperbolehkan dia lolos begitu saja," ucap Fiore kepada Tribunnews.com