"Dia terus berlatih dan berlatih keras. Fisiknya secara bertahap semakin terbentuk. Dia belajar dan menyerap ilmu yang diajarkan," tambahnya.
Selain itu Marc Fiore juga melihat bahwa Jeka Saragih belajar begitu cepat dalam pelatihan yang dijalani sejauh ini.
Fiore juga memuji kematangan mental Jeka Saragih.
"Di Amerika, di masa kecil kebanyakan anak-anak bermain baseball, football atau basket. Namun Jeka telah terbiasa "fight" sejak kecil. Di atas kertas Ki Won Bin mungkin saja menang soal pengalaman bertarung di MMA. Namun soal pengalaman hidup, Jeka jauh lebih matang," tandas Marc Fiore.
Kilas Balik Laga Jeka Saragih Melawan Petarung India
Jeka Saragih menjadi atlet MMA Indonesia pertama yang bisa menembus semifinal Road to UFC.
Jeka meraih satu kemenangan di Singapura pada Juni 2022. Dia memukul KO atlet India, Pawaan Maan.
Baca juga: Jelang UFC 280, Petarung MMA Jeka Saragih Ikuti Pelatihan Intensif di Amerika Serikat
Harus diakui, pertandingan lightweight antara kedua petarung ini memang berlangsung cukup mendebarkan.
Di ronde pertama, Jeka Saragih bermain agresif dengan melepaskan tendangan keras ke bagian bawah tubuh Pawaan dan berbagai serangan tangan.
Meski sempat lolos menghindar, petarung India ini tak berdaya saat Jeka mengunci tubuh Pawaan dengan lututnya.
Baca juga: UFC 280, Islam Makhachev Yakin Bakal Tumbangkan Charles Oliveira: Saya akan Menghabisinya
Jeka sempat memberikan serangan takedown langsung di ronde kedua, yang dibalas Pawaan dengan serangan siku ke belakang kepala Jeka.
Hal ini membuat wasit Steve Perceval sempat menghentikan pertandingan dan Pawaan diganjar pengurangan nilai karena aksinya.
Meski mendapat julukan “Si Tendangan Maut”, Jeka Saragih berhasil merobohkan Pawaan Maan lewat spinning back fist yang dilayangkan tangan kanan petarung asal Simalungun, Sumatera Utara ini.
Pawaan Maan harus mengakui kemenangan TKO Jeka Saragih atas dirinya di menit 2.24 di ronde ketiga.