Namun apa yang didambakan Ducati dan Rossi meleset. Performa The Doctor jauh dari kualitas yang sesungguhnya.
Sehingga dia memutuskan untuk meninggalkan pabrikan Borgo Panigale, Italia ini untuk kembali ke Yamaha di musim 2013.
Namun kembali ke pabrikan asal Jepang tersebut bukan keputusan yang tepat.
Rossi kian kesulitan untuk menjaga konsistensi performa yang berujung pada gagalnya misi meraih gelar juara dunia ke-10.
Momentum sejatinya dimiliki Rossi pada musim 2015.
Saat itu dia tengah bersaing ketat dengan rekan setimnya, Jorge Lorenzo. Namun insiden di Sepang yang melibatkan Marc Marquez, membuat mimpi Rossi meraih gelar ke-10 ambyar.
Padahal dia saat itu memimpin perolehan poin di tabel klasemen MotoGP 2015. Namun endingnya, Rossi harus melihat gelar juara jatuh ke pangkuan Lorenzo.
Hingga memutuskan pensiun setelah MotoGP 2021, Rossi gagal mewujudkan mimpinya tersebut.
"itu adalah tantangan besar, bagi saya sebagai pembalap Italia dengan sepeda motor Italia. Jika kami menang, kami akan membuat sejarah, namun sayangnya tidak," kenang Rossi menambahkan.
“Maaf saya tidak memenangkan gelar kesepuluh. Terutama karena saya pikir saya pantas mendapatkannya mengingat level dan kecepatan saya. Dua kali saya kehilangan gelar di balapan terakhir musim ini," pungkas Valentino Rossi.
(Tribunnews.com/Giri)