"Tentu saja. Dalam hal riding dan kecepatan, tidak diragukan lagi dengan anak-anak jaman sekarang, mereka sangat bagus dan berbakat," terang Paolo Simoncelli, dikutip dari laman Corsedimoto.
"Menurut saya, masalahnya saat ini tidak ada yang memiliki karisma itu, karakter itulah yang mampu menarik perhatian banyak orang," sambung ayah dari Marco Simoncelli ini.
Lebih lanjut, penyebab kejuaraan dunia MotoGP mulai mengalami degradasi penonton lantaran mulai ngebosenin.
Faktor lain yang menjadi sebab adalah transformasi Ducati yang terlalu super power di ajang MotoGP.
"Saya melihat Ducati sebagai Ferrari, sebagai contoh saja. Siapa pun yang mengendarainya tidak menarik bagi penggemarnya, seolah-olah Leclerc atau orang lain mengendarai Ferrari," terangnya menjelaskan.
Ini menjadi warning bagi Dorna untuk mengembalikan era kejayaannya lantaran bukan perkara yang muda.
Terlebih lagi, fenomena rukun antar-pembalap di MotoGP 2022 juga dipandang sebagai nilai minor dan mengurangi daya tarik kejuaraan.
(Tribunnews.com/Giri)