Petugas kemudian mengevakuasi David Jacobs menggunakan tandu untuk pertolongan lebih lanjut.
Disebutkan, David Jacobs sempat mendapatkan perawatan medis di Pos Kesehatan Stasiun Juanda, hanya dia belum juga sadarkan diri.
David Jacobs kemudian dibawa ke RS Husada menggunakan ambulance KCI pukul 22:14 WIB.
David Jacobs dinyatakan meninggal dunia sekitar pagi dini hari pukul 03:30 WIB.
Menpora Berduka, Minta Kapolda Merespons
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Indonesia, Dito Ariotedjo, mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya atlet para tenis meja, David Jacobs.
"Kami keluarga besar Kemenpora sangat kehilangan dan juga turut berdukacita untuk keluarga, apalagi beliau sudah banyak sekali membawa harum nama Indonesia," ujar Dito di Kantor Kemenpora, dilansir dari Antara.
Dito mengungkapkan bahwa David Jacobs tengah dalam proses mengurus administrasi untuk mengikuti kejuaraan tenis meja di Slovenia.
Kejuaraan yang dimaksud adalah Paralympic World Qualification Tournament di Lasko, Slovenia, 3-5 Juni untuk tenis meja.
Oleh sebab itu, politisi Partai Golkar tersebut menyematkan titel pahlawan kepada David atas jasa-jasanya.
"(Mendiang David Jacobs) tengah mengurus visa untuk ke Slovenia dalam rangka tenis meja juga. Jadi, kami anggap David adalah pahlawan karena kehilangan nyawa ketika dalam proses untuk membawa harum negara kita," kata Dito.
Dito mengakui bahwa dirinya belum mengetahui secara pasti penyebab dari meninggalnya David. Ia segera menghubungi Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, untuk melakukan pendalaman terkait alasan meninggalnya peraih dua medali perunggu Paralimpiade tersebut.
"Tadi saya langsung menelepon Pak Kapolda Metro untuk langsung olah TKP dan didalami kejadiannya, kronologinya ditemukan di Stasiun Juanda," ujar menteri yang baru berusia 32 tahun tersebut.
"Yang pasti, kami sudah meminta pihak Kemenpora memberikan perhatian kepada beliau dan karena ini ditemukannya di jalan, maka saya minta Pak Kapolda Metro untuk langsung memproses."