News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fenomena Main Kartu dan Kontroversinya, Sosiolog: Kontrol Sosial Jadi Cara Hindari Hal Negatif

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiga pilar Argentina memanfaatkan waktu luang dengan bermain kartu. Mereka adalah Lucas Biglia, Lionel Messi, dan Sergio Aguero. Ketiganya tampak serius bertarung di atas meja bulat.

Fenomena Main Kartu dan Kontroversinya, Sosiolog: Kontrol Sosial Jadi Cara Hindari Hal Negatif
 
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Permainan kartu sejatinya merupakan aktivitas yang punya sisi positif. 

Selain melatih konsentrasi, kejelian, dan strategi, permainan kartu dinilai bisa memberi kesenangan ketika berkumpul bersama teman.

Meski begitu, permainan ini tak lepas dari kontroversi seputar isu perjudian. 

Pakar psikolog Wahyu Aulizalsini, mengatakan permainan kartu bisa memberi keseimbangan psikologis yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Misalnya membantu meningkatkan kemampuan berpikir, penilaian dan respons, selama memainkannya dengan bijak.

"Permainan kartu dapat memberikan keseimbangan psikologis yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, yakni melatih aspek kognitif dan kemampuan visual spasial. Ini adalah bentuk hiburan yang efektif untuk mengurangi stres dan merangsang pikiran, selama dimainkan dengan bijak," kata Wahyu kepada wartawan, Jumat (19/1/2024).

Sementara pakar sosiologi, Satiti Shakuntala menyebut selain manfaat kognitifnya, permainan kartu juga bisa jadi ajang untuk memperkuat hubungan sosial dan menguatkan kemampuan komunikasi. 

"Permainan kartu menciptakan ruang untuk memahami dinamika sosial. Itu adalah cara yang menyenangkan untuk membangun komunitas dan memperkuat hubungan interpersonal," kata Satiti.

Tapi kata dia, permainan kartu juga punya sisi yang harus diperhatikan. Salah satu tantangannya adalah potensi terkait perjudian. 

Masyarakat harus memahami jenis permainan kartu agar tidak kecanduan hingga membawa dampak negatif bagi keluarga dan masyarakat sekitarnya. 

Ia menjelaskan kontrol sosial dan pengendalian kuratif bisa dilakukan sebagai tindakan preventif dengan tujuan memulihkan keadaan sesuai kaidah masyarakat yang berlaku. 

"Misal memberikan hukuman atau sanksi terhadap pelanggar aturan, seperti oknum-oknum tidak bertanggungjawab yang membuat permainan kartu menjadi aktivitas judi online," kata Satiti.

Sebagai contoh, beberapa waktu lalu permainan kartu online Higgs Domino Island menjadi sorotan usai diblokir oleh Kemenkominfo. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini