"Target pasti setinggi mungkin untuk meraih medali," buka Fadil dilansir djarumbadminton.
"Berapa emas yang diperoleh? Saya tidak bisa (menjamin) kuantitas. Saya hanya bisa menjamin akan semaksimal mungkin jaga tradisi emas," katanya menambahkan.
Greysia/Apriyani yang dijadikan sebagai patokan tersebut dikarenakan di balik performa yang merosot di akhir tahun 2019 lalu.
Baca juga: Dorong Lebih Banyak Atlet Tembus Olimpiade Paris, Dito Minta Cabor Tak Sungkan Ngadu ke Menpora
Namun nyatanya, Greysia/Apriyani berhasil tembus Olimpiade dan membuat kejutan di Tokyo 2020.
Pasangan tersebut berhasil mengalahkan jagoan China Chen Qing Cheng/Jia Yi Fan di babak final.
Padahal Greysia/Apriyani saat itu sama sekali tak diunggulkan untuk meraih medali emas.
Beda jauh dengan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya yang diunggulkan lantaran sebagai ranking 1 dunia malah berujung gagal.
Sama halnya dari kubu ganda campuran, Zheng Siwei/Huang Yaqiong yang digadang-gadang jadi peraih medali emas keok di final.
Menariknya Zheng/Huang justru dikalahkan kompatriotnya sendiri yaitu Wang Yilyu/Huang Dongping.
Dari rentetan hasil tersebut, Fadil menganggap bahwa di Olimpiade pasti akan ada kejutan.
(Tribunnews.com/Niken)