TRIBUNNEWS.COM - Gonjang-ganjing darurat militer di Korea Selatan tidak berdampak ke kompetisi olahraga Negeri Ginseng. Megawati tetap main di laga Daejeon JungKwanJang Red Sparks vs Korea Expressway Hi-Pass.
Dunia olahraga Korea Selatan dikejutkan dengan pernyataan darurat milter yang disampaikan oleh presiden Yoon Suk Yeol, Selasa (3/12/2024) malam WIB.
Presiden Korea Selatan mengadakan pertemuan darurat di kantornya semalam.
Setelah itu dia mengumumkan kelumpuhan kekuasaan yang akan segera terjadi karena adanya upaya untuk memakzulkannya.
Yoon, dalam laporan BBC dan Reuters, mengklaim partai-partai oposisi telah menyandera proses parlemen.
Sehingga dia bersumbah untuk memberantas kekuatan anti-negara pro-Korea Utara dan mengatakan dia tidak punya pilihan selain mengambil tindakan untuk menjaga ketertiban konstitusi.
Tak lama setelah Yoon menyampaikan pengumumannya, orang-orang mulai berkumpul di luar gedung parlemen, dan beberapa dari mereka berteriak agar darurat militer dicabut.
Selang beberapa saat pengumuman darurat militer disampaikan melalui siaran TV, ketua parlemen Korea Selatan menyebut deklarasi darurat militer yang dilakukan Yoon Suk Yeol tidak sah.
Berdasarkan hukum Korea Selatan, darurat militer dapat dicabut dengan suara mayoritas di parlemen, di mana Partai Demokrat yang merupakan oposisi memegang mayoritas.
Segera setelah deklarasi tersebut, ketua Majelis Nasional meminta melalui saluran YouTube-nya agar semua anggota parlemen berkumpul di gedung Majelis.
Ia mendesak personel militer dan penegak hukum untuk tetap tenang dan mempertahankan posisi mereka.
Tayangan televisi menunjukkan tentara yang ditempatkan di parlemen meninggalkan lokasi setelah pemungutan suara.
Baca juga: Hasil Klasemen Liga Voli Korea Hari Ini: Bantai GS Caltex, Hyundai Hillstate Jauhi Red Sparks
Liga Voli Korea Selatan Tetap Bergulir
Situasi darurat militer di Korea Selatan membuat gonjang-ganjing sejumlah kompetisi olahraga di negara tersebut, mulai dari baseball, sepak bola, basket hingga voli.