Menurut Pusat Data PP Pordasi, Perancis kini memiliki sekitar 9.000 sekolah riding berkuda di bawah FEF, 2.500 organisasi equestrian, dan 10.000 kuda equestrian berlisensi Federasi Equestrian Internasional (FEI).
Perancis juga saat ini sudah mempunyai 600.000 atlet equestrian berlisensi FEF, 3.000 atlet equestrian profesional, dan 5.000 atlet equestrian berlisensi FEI. Dari sisi event, setiap tahun Perancis rata-rata memiliki 15.000 hari kompetisi dan 120.000 event. Bahkan, event Generali Open De France dinobatkan sebagai event equestrian terbesar di dunia yang meraih penghargaan Guinness World Record.
“Kami berharap ada kolaborasi dalam bidang pengembangan equestrian di Indonesia, khususnya dalam persiapan Indonesia untuk Olimpiade Los Angeles 2028 yang merupakan visi Bapak Presiden Prabowo dan PORDASI,” tegas Aryo.
Kolaborasi dengan NOC Indonesia
Di dalam negeri, pengembangan industri olahraga, termasuk berkuda juga terus dilakukan. Salah satunya dengan menggandeng Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia).
“Keberadaan industri olahraga sangat penting demi memastikan terbentuknya ekosistem olahraga yang kuat, sehingga mampu melahirkan atlet berprestasi di kancah internasional, khususnya cabang-cabang yang dipertandingkan di olimpiade,” kata Aryo pada acara NOC Media Gathering, Sabtu 14 Desember 2024.
Senada dengan Aryo, Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari pada acara NOC Media Gathering, menyatakan salah satu cita-cita NOC Indonesia adalah berkumandangnya lagu Kebangsaan Indonesia Raya di berbagai event kompetisi olahraga dunia sesering mungkin.
"NOC di seluruh dunia tugas utamanya adalah menjaga olympic charter. Di dalamnya ada segala macam aktivitas baik sosialisasi olympic charter, termasuk memberangkatkan dan memastikan bahwa setiap atlet yang ada di indonesia boleh dan bisa bertanding di kompetisi Internasional,” kata Okto.