TRIBUNNEWS.COM, BELO HORIZONTE – Gelandang Tahiti, Marama Vahirua, mengungkapkan makna di balik perayaan gol timnya ketika kalah 1-6 dari Nigeria pada penyisihan grup B Piala Konfederasi di Estadio Governador Magaljaes Pinto, Selasa (18/6/2013). Menurut Marama Vahirua, perayaan gol itu mewakili masyarakat di negaranya.
Sebagai negara tanpa kultur sepak bola, keikutsertaan Tahiti di Piala Konfederasi mewakili Oseania menjadi cerita yang menarik. Tim nasional Tahiti pun hanya memiliki seorang pemain profesional, yaitu Marama Vahirua yang saat ini tercatat sebagai pemain klub Yunani, Panthrakikos.
Ketika dicukur 1-6 oleh Nigeria, Tahiti pun mengukir sejarah dengan mencetak gol pertama mereka di turnamen besar, yaitu Piala Konfederasi. Gol yang dicetak oleh Jonathan Tehau itu dirayakan secara menarik oleh para pemain Tahiti, yaitu berlutut lalu mengayun-ayunkan tangan seperti mendayung kano. Mendayung kano sangat identik dengan masyarakat Tahiti yang hidup di kepulauan.
“Saya tidka memiliki selebrasi khas. Selebrasi ini menjadi milik semua anggot tim dan untuk negara saya,” tutur Vahirua kepada situs resmi FIFA seperti dikutip Tribunnews.com.
“Selebrasi gol ini masuk akal bagi semua orang untuk dilakukan bersama. Mereka sangat menyukainya. Mereka melihat bagaimana rasanya mencetak gol di depan banyak orang dan jutaan penonton televisi. Ini benar-benar momen yang indah. Oleh sebab itu saya melakukan selebrasi tersebut,” sambung Vahirua.