"Ya dia mah tertutup di rumah mungkin enggak banyak ngobrol sama kami yang tua, kalau di luar mah punya geng aktif sana-sini," ujar Susilawati sambil tertawa mengenang almarhum adik bungsunya.
Berbeda dengan keenam kakaknya yang mencicipi bangku kuliah, almarhum Ricko Andrean Maulana justru tidak ingin melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah.
"Dia mah emang enggak pengen kuliah, 'ah hoream kuliah mah, langsung kerja we' (ah malas kuliah, mau langsung kerja saja)," ujar Susilawati sambil menirukan almarhum adiknya saat itu.
Tidak lama setelah lulus SMA di tahun 2013, almarhum Ricko Andrean Maulana diterima bekerja di Alfamart.
Penempatan kerja pertamanya di Alfamart yang berada di Jalan Asia Afrika, Bandung.
Meski Hidup Pas-pasan, Aki Oma Tak Mau Susahkan Anak https://t.co/7qetgbWPpv #TribunJabar pic.twitter.com/QpJQunRz6K
— Tribun Jabar (@tribunjabar) July 30, 2017
Usai bekerja di Alfamart ia berpindah kerja ke Yogya Departement Store yang berada di Lucky Square Mall, Antapani Bandung.
Belum sampai satu tahun bekerja, Ricko Andrean Maulana telah lebih dulu dipanggil yang Maha Kuasa.
Ricko Andrean Maulana menjadi korban pemukulan oleh oknum suporter bola ketika menonton pertandingan Persib Bandung melawan Persija Jakarta, di Lapangan Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Bandung, Sabtu (22/7/2017).
Ia sempat dirawat intensif selama lima hari di Rumah Sakit Santo Yusuf, Bandung.
Kondisinya semakin menurun di hari ketiga karena pendarahan yang terjadi dalam otaknya akibat pukulan benda tumpul.
Ricko Andrean Maulana menghembuskan nafas terakhirnya,Kamis (27/7/2017) sekira pukul 10.10 WIB dan dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikutra, Bandung, sore harinya.(*)