TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Executive Commitee PSSI, Gusti Randa menolak dirinya disebut sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI.
Pasalnya, kepada Tribun, dia mengaku hanya mendapat SK penugasan atas nama ketua umum.
Dalam surat itu, menurutnya, ditujukkan dari ketua umum kepada Exco PSSI untuk menjalankan roda keseharian organisasi dan mengambil kebijakan.
"Enggak saya bukan Plt. Kalau dilihat suratnya kan, kepada exco Gusti Randa. Jadi, beda ya. Bukan pelimpahan kewenangan, tapi penugasan atas nama ketua umum," tegasnya saat ditemui Tribun di Kantor PSSI, Jakarta, Rabu (20/3).
Dirinya menjelaskan, tidak ada statuta yang dilanggar olehnya karena penunjukkannya hanya sebagai penugasan.
Satu hal yang dapat dilakukan kepada siapa saja dan kapan saja.
Baca: Diperlihatkan Foto Artis Indonesia, Bule Jerman: Lucinta Luna Manis Banget, Syahrini Banyak Palsu
Oleh karenanya dia mengatakan kondisi tersebut sebagai diskresi dari pelaksana tugas ketua umum yang saat ini dipegang oleh Joko Driyono.
Menjadi salah, kata dia, apabila dirinya ditunjuk sebagai Acting President PSSI yang seharusnya menjadi ranah wakil ketua umum.
"Kalau acting president itu menggantikan sementara. Itu harus waketum. Tapi, kalau ini penugasan, saya kan bisa saja. Seperti saya ditugaskan kemana gitu, kan bisa saja atas nama ketua umum. Ini yang saya sebut diskresi," urainya.
Baca: Diperlihatkan Foto Artis Indonesia, Bule Jerman: Lucinta Luna Manis Banget, Syahrini Banyak Palsu
Tugasnya, selain menjalankan roda organisasi, ia juga akan mempersiapkan Kongres Luar Biasa PSSI yang digelar pada Mei 2019 mendatang, serta memastikan Liga Indonesia bergulir.
Sebelum itu, mantan aktor film itu juga akan menemui FIFA untuk mendapatkan arahan mengenai kongres.
"Nanti kita dapat arahan dari FIFA. Arahan ini yang akan dibawa ke kongres luar biasa," jelasnya.
Selain itu,dia menjawab pernyataan publik, mengenai bentroknya jadwal Liga Indonesia dengan pertandingan Timnas Indonesia.
Didapuk untuk bertugas atas nama pelaksana tugas ketua umum, Gusti mengaku sudah menjadwalkan seluruh pertandingan Liga Satu agar tidak bentrok dengan jadwal Timnas.