"Kemudian ketika bola ada di udara, kami menggunakan keunggulan untuk mengoptimalkan bola pertama dan kedua," jujur Krawietz.
Akhirnya strategi tersebut berhasil meredam agresifitas Barcelona sekaligus menyingkirkan tim tamu secara tragis.
"Itulah cara kami bermain dan kita semua tahu seberapa baik kita bisa menguasai bol dan memungkinkan bagi kita untuk mencetak gol, itulah idenya," bebernya.
Walaupun demikian, Krawietz mengungkapkan rencana taktik tersebut bisa saja gagal.
Jika ada kesalahan dan kurangnya konsentrasi dalam memainkan si kulit bundar.
Baca: ON THIS DAY - Messi Cetak Gol Indah, Barcelona Bungkam Pasukan Jurgen Klopp di Camp Nou
Baca: Divock Origi Beberkan Siasat Cerdik Liverpool Saat Tumbangkan Barcelona
Kekalahan melawan Atletico Madrid pada babak 16 besar musim ini jadi buktinya.
"Segala sesuatu yang lain bisa saja terjadi, anda bisa bermain fantastis tetapi untuk beberapa alasan anda tidak mencetak gol dan anda akan menderita kekalahan," lanjut sang assisten Liverpool tersebut.
"Kami memiliki pengalaman melawan Atletico Madrid pada musim ini, kami memainkan pertandingan yang luar biasa bagus di Anfield," kenangnya.
"Tetapi pada akhirnya anda bisa kalah dengan satu atau dua kesalahan saja," pungkas Kraiwietz.
Itulah bocoran strategi dari assisten pelatih Liverpool dibalik comeback fantastis melawan Barcelona pada tahun lalu.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)