Bahkan Inter Milan menemui Ezio Plizzarri dan mengajaknya bergabung ke akademi.
Perwakilan Inter Milan tersebut, hanya menerima jawabannya sederhana dari Ezio.
"Jika bukan dari AC Milan, kami akan memilih untuk bertahan di sini,"
Akhirnya Alessandro Plizzari mendapatkan jawaban yang dinantinya, bergabung ke akademi AC Milan pada usia 8 tahun.
Semenjak itu hatinya tertanam di AC Milan dan tidak sedikitpun berpaling.
Namun, Plizzari sdar, bahwa persaingan ketat di AC Milan justru bisa menjadi boomerang baginya.
Ia berlatih cukup keras, dan membentuk mentalitas dan kedewasaannya di bawah mistar.
Dan Plizzari sangat menyukai tantangan, dalam suatu sesi latihan, ia bertaruh dengan tim primavera Milan U-17 untuk sebanyak mungkin menepis bola dalam latihan penalti.
Hasilnya? 11 eksekusi penalti yang dilepaskan pemain muda Milan, hanya 4 yang berhasil.
Julukannya sebagai penalty killer muncul di sini, mirip dengan Donnarumma ketika muda.
Plizzari sudah memperkuat tim junior Italia sejak 15 tahun, namun tidak ada yang lebih mengejutkan ketika ia loncat kelas dan membela tim u-20.
Alberigo Evani, saat itu pelatih Italia U-20, tanpa sengaja melihat Plizzari sedang berlatih bersama Timnas U-17 Italia untuk persiapan Euro.
Melihat sosok Plizzari, tidak perlu waktu lama bagi Evani, dan segera memanggilnya untuk bergabung ke tim U-20 yang dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20 pada 2017.
Dan Plizzari menjadi sosok termuda di skuat tersebut, ia baru berusia 17 tahun dan harus bersaing dengan dua kiper yang lebih senior.