Penyebab Utama
Dikutip dari Firstpost, hantaman pandemi Covid-19 menjadi penyebab utama kerugian besar tim.
Covid-19 membuat operator Liga Italia sempat melarang para suporter untuk hadir ke stadion.
Kebijakan serupa pun diambil di hampir semua liga sepak bola di dunia ini.
Alhasil, pertandinga pun harus digelar tanpa adanya penonton.
Artinya, Inter sama sekali tak mendapat pemasukan yang biasa menjadi lumbung keuangan tim.
"Klub mengalami kerugian yang tidak bisa dihindari sebab tak ada pemasukan di laga-laga kandang," bunyi pernyataan klub.
Padahal di musim yang sama, klub yang identik dengan seorang Javier Zanetti ini juga mencatatkan pemasukan yang cukup besar.
Dana sekira $364,7 juta muncul sebagai laporan pemasukan tim selama musim 2020/2021.
Namun, itu tak cukup untuk menutupi kerugian tim yang sudah menggunung.
Steven Zhang pun memberikan janjinya pada Interristi yang masih setia memberi dukungan.
Ia berjanji akan segera menyeimbangkan neraca keuangan tim dan membangun skuat yang kompetitif.
Baca juga: Senandung Ikrar Kesetiaan Stefano Pioli kepada AC Milan: Merah-Hitam Harga Mati
"Klub secara perlahan memulai tahapan untuk menyeimbangkan neraca keuangan dengan dua tujuan utama."
"Keseimbangan keuangan dan membangun skuat yang kompetitif menjadi tujuan tersebut," lanjut bunyi pernyataan klub.
Sejauh ini, rencana Zhang berjalan cukup mulus.
Di awal-awal musim 2021/2022. Inter Milan berada di peringkat kedua Liga Italia.
Ivan Perisic dan kolega bahkan belum pernah tersentuh kekalahan.
Simone Inzaghi yang masuk menggantikan Antonio Conte sukses mengawal kampanye ambisius Steven Zhang tersebut.
(Tribunnews.com/Guruh)