Namun, pemain yang dipinjam Barcelona dari Sevilla tersebut gagal mengonfersikan umpan Depay untuk menjadi gol.
Sundulannya melenceng jauh dari gawang dan sepakan kaki kanannya mampu dibendung kiper Kiev yang dijaga Georgiy Bushchan.
Striker jangkung berpostur 188 cm tersebut pun akhirnya digantikan oleh Ansu Fati di babak yang kedua, sedangkan Aguero baru dimasukan di menit 76 untuk menggantikan Depay.
Keputusan Koeman dalam memilih pemainnya patut untuk dipertanyakan, filosofi permainan tiki taka yang sudah lama melekat di tim asal Catalan itu pun mulai memudar.
Baca juga: Dua Mata Pisau Peran Vital Bruno Fernandes di Man United, Umpan Beresiko Hingga Inkonsistensi Pogba
Baca juga: Pembuktian Vinicius Junior di Real Madrid, Replika Neymar, Geser Hazard, Gacoan Ancelotti
Tak ada lagi umpan cepat dari kaki ke kaki, Blaugrana lebih banyak bermain di area tengah dan sangat sulit menembus pertahanan Dynamo Kyiv.
Ronald Koeman pun mengakui bahwa tim asuhannya saat ini mengalami banyak perubahan, seakan meminta pendukungnya untuk mengerti keadaan timnya sekarang.
“Lihat daftar skuat kami,” kata Koeman ketika ditanya tentang komposisi dan gaya Barcelona dikutip dari Marca.
“Kami melakukan apa yang kami bisa. Kami tidak memiliki pemain dari zaman tiki-taka. Kami harus bermain dengan gaya kami sendiri," Lanjut pelatih asal belanda tersebut.
Apa yang dikatakan Koeman memang begitu menampar, namun juga ada benarnya, skuat Barcelona saat ini tak terlalu mentereng, jauh dari tim besar lain yang melakukan pergerakan transfer begitu aktif.
Namun strategi yang dilakukan Koeman juga begitu mengundang tanda tanya, ia menyimpan winger mentereng seperti Ansu Fati dan Coutinho untuk memberikan tempat kepada Sergino Dest yang notabennya bek kanan.
Padahal, Coutinho sedang berada di kepercayaan tinggi saat dirinya berhasil mencetak gol pertamanya musim ini saat Barcelona mengalahkan Valencia 3-1 di lanjutan Liga Spanyol.
Ansu Fati pun demikian, ia baru dimasukkan di babak yang kedua akibat buruknya penampilan striker senegaranya, Luuk de Jong.
Sang pemilik nomor 10 baru Barcelona tersebut membutuhkan menit bermain yang banyak untuk mengembalikan sentuhannya, namun Koeman justru mencadangkan Fati.
Alhasil, Blaugrana pun kesulitan menembus gawang tim terlemah di Grup E Liga Champions tersebut.