Ini yang ditampilkan oleh bek Madura United ini, ia memahami bagaimana jarak dengan gelandang dan bek sangat vital, itu yang dijaganya sejak awal laga.
Fachrudin akan terus mengawasi pergerakan dari pemain depan Vietnam, tetapi juga mengawasi pergerakan Rachmat Irianto dan Ricky Kambuaya ketika mendapatkan bola.
Tujuannya, agar Fachrudin secara cepat menutup celah yang ditinggalkan, dan tidak membuat Vietnam punya peluang masuk ke daerah pertahanan Indonesia.
Hal yang sama, ia lakukan kala Asnawi Mangkualam mendapatkan tekanan dari lawan.
Peran yang sama ia lakukan kala menghadapi Malaysia.
Sejak menit awal, Fachrudin Aryanto sangar memahami ruang, ditambah ia juga sulit dilewati kala melakukan duel-duel udara.
Bahkan ketika Tan Cheng-Hoe memasang Dion Cools dan Guilherme de Paula Lucrécio sebagai ujung tombak, keduanya sangat sulit menghadapi Fachrudin Ariyanto yang sangat kuat dalam duel udara.
Kekuatan udara dan kemampuannya membaca ruang adalah keunggulannya, ini yang kembali harus diandalkan Shin Tae-yong kala menghadapi Singapura di laga Semifinal.
Karena seperti diketahui, Singapura sangat kuat dalam duel udara, dengan Ikhsan Fandi Ahmad akan menjadi ujian bagi lini belakang Indonesia.
Fachrudin Aryanto kini sudah bermain di 4 gelaran Piala AFF, dan pria asal Klaten ini, tentu menginginkan gelar juara, yang juga akan menjadi target Shin Tae-yong.
Singapura adalah lawan yang harus dihadapi dalam dua leg, sebelum menanti lawan di Final.
Dan Fachrudin Aryanto akan kembali menjadi potongan penting dari kokohnya tembok pertahanan Garuda Asia.
(Tribunnews.com/Gigih)