Saat itu, Klopp enggan menurunkan skuad senior dan memercayakan laga itu pada tim U-23 yang dilatih oleh Neil Critchley.
Musim 2019/2020 menjadi musim di mana Jones mulai mencicipi bermain di level teratas secara rutin.
Dia diberi kesempatan bermain bersama tim utama di ajang Piala FA, dan Liga Inggris oleh Jurgen Klopp.
Sempat didekap cedera, musim ini Jones telah kembali dan langsung dipercaya Klopp untuk mengisi lini tengah Liverpool.
Kehadiran dan kemampuan yang disajikan Jones yang membuat Klopp memilih untuk tidak mendatangkan gelandang anyar guna menggantikan Wijnaldum yang hengkang ke Paris Saint-Germain (PSG).
Klopp sering kali mengatakan dengan tegas bahwa kedalaman lini tengahnya cukup baik, dan alasan dia mengatakan hal itu adalah karena kehadiran Curtis Jones.
Pada awalnya, Jones dibawa Klopp hanya sebagai pelapis untuk menggantikan gelandang-gelandang Liverpool yang absen karena cedera.
Namun, Jones mampu memaksimalkan kesempatan itu dengan baik, sekarang dia menjadi gelandang andalan Liverpool, yang membuat Klopp tak ragu untuk mencadangkan Keita, Chamberlain sampai Thiago untuk memberi kesempatan Jones bermain.
Jones berperan sebagai gelandang serang dalam skema 4-3-3 milik Klopp.
Jones kuat dalam penguasaan bola, ia memiliki kemampuan menggiring yang dapat dimanfaatkan Klopp untuk menusuk area pertahanan lawan.
Dilansir sofascore, Succ. dribbles Jones mencapai angka 2.5 (83%) Di antara gelandang tengah Liverpool, hanya Naby Keita yang menorehkan rata-rata lebih baik dari Jones.
Ia juga memiliki kemampuan passing yang sangat baik, itu membuat Klopp mempercayakan Jones untuk sering melakukan umpan-umpan trobosan ke area pertahanan lawan, dua assistnya untuk gol Salah dan Firmino adalah contohnya.
Jika diakumulasi dari seluruh pertandingan Jones bersama Liverpool, pass completion Jones berada di angka 91.5%.
Jones tak mengecewakan ketika diberi kesempatan dan dia membuktikan bahwa dia bisa diandalkan.