Dan benar saja, 16 tahun Cobham berjalan sudah ada barisan nama mentereng yang dilahirkan Chelsea dan menjadi aktor di Stamford bridge sekarang berkat performa menterengnya.
Sebut saja, Mason Mount, Reece james, Ruben Loftus Cheek, Callum Hudson-Odoi, dan bek tangguh yang menggeser posisi Azpilicueta di skuat utama, Trevoh Chalobah.
Itu yang berada di skuat Chelsea sekarang, nama-nama lain yang sudah The Blues jual dan dalam masa peminjaman juga cukup menjanjikan.
Tammy Abraham, Fikayo Tomori, Valentino Livramento, Declan Rice, Tariq Lamptey, hingga gelandang yang baru-baru ini melakoni debutnya bersama Timnas Inggris, Conor Gallagher.
Ya, semua nama yang disebutkan di atas lahir dari panas terik dan langit cerah akademi Cobham, dan tahun ini bisa dikatakan sebagai masa emas dari sekolah sepakbola mewah itu.
Mason Mount adalah salah satu jebolan Cobham yang penampilannya paling konsisten, baik di era kepelatihan Lampard atapun Tuchel, ia selalu menjadi pilihan utama dan tampil memuaskan.
Pemain berusia 23 tahun tersebut sejatinya bukanlah seorang pencetak gol handal, perannya lebih mumpuni sebagai seorang penyambung antara lini tengah menuju depan permainan The Blues.
Dan sang juru taktik, Thomas Tuchel paham betul akan potensi dan atribut seorang Mason Mount.
Ia memberi kebebasan Mount untuk bergerak dan mengatur serangan Chelsea di tengah ataupun samping.
Mount adalah pemain versatile. Dalam skema dasar 3-4-3 atau 3-4-2-1 yang digunakan eks pelatih PSG tersebut, ia bisa masuk dalam berbagai posisi yang ditugaskan sang juru taktik.
Baca juga: Liverpool & Man City Tak Berkutik di Hadapan Spurs, Conte Dapat Julukan Baru sebagai Tukang Ganggu
Ia dapat dimainkan di posisi winger kanan, winger kiri, dan memainkan peran no. 10.
Meskipun seringkali bermain sebagai winger peran utama Mount adalah sebagai playmaker yang diandalkan The Blues untuk merusak kenyamanan bek lawan dalam bertahan.
Visi bermain dan keuletannya dalam mencari ruang begitu baik, sehingga ia tak kesulitan untuk memberi kontribusi yang memuaskan sang pelatih.
Sebagai seorang playmaker, Mount membuktikan diri sebagai kreator serangan yang handal.