TRIBUNNEWS.COM, KUWAIT- Timnas Indonesia akhirnya mencetak kemenangan bersejarah atas Kuwait. Garuda menang dengan skor 2-1 dalam pertandingan yang disaksikan ratusan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Kuwait.
Pertandingan Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023 di Stadion Stadion Jaber Al-Ahmad International, Madīnat al-Kuwayt (Kuwait City) itu selesai pada Kamis (9/6/2023).
Ini adalah kemenangan bersejarah bagi Indonesia. Kemenangan yang diraih pertama kali oleh Indonesia setelah 42 tahun.
"Ada Garuda di Hati TKI" demikian spanduk yang ditulis para suporter timnas Indonesia yang kebanyakan bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia di Negara yang berada di Teluk Persia tersebut.
Dukungan suporter Indonesia dari kalangan TKI ini tidak luput dari perhatian netizen.
Sebagian merasa terharu atas dukungan Ibu-ibu TKI yang bekerja di Kuwait.
"Tadi ada suporter TKI Indonesia bawa tulisan "Garuda ada di hati TKI" langsung nangis haru ditambah menang," tulis akun Twitter, Satria.
"Lagian juga kan ini sebagai bentuk apresiasi kepada supporter indonesia yang mayoritas disitu Ibu ibu TKI di kuwait, jujur semalem terharu gua tiap supporter di sorot, apalagi pas baca spanduknya gede banget (Ada garuda di dada TKI)" tulis akun Muhajid.
"Dan malam ini pas skor udah 1-2 ngeliat lagi spanduk ini.. Melting asli!! Ada Garuda di Hati TKI," tulis Alip Muharram.
"Garuda ada di hati TKI.. Dan malam ini kita jatuh hati sama TKI," tulis akun Sans.
"ADA GARUDA DI HATI TKI, Big Respect. Salah satu penyemangat Timnas Indonesia, sehingga bisa menang di stadion lawan," tulis akun Twitter Fadil.
Timnas Garuda mendapatkan dukungan yang luar biasa dari TKI Indonesia di Kuwait. Dan dengan dukungan itu, Indonesia menang.
Sebagai bentuk ucapan terima kasih dan ingin menunjukkan rasa senang bersama Setelah pertandingan, Shin Tae-yong dan para pemain timnas berpose bersama dengan ratusan TKI yang mendukung langsung perjuangan Garuda.
Didukung ratusan TKI dan Indonesia menang di kandang lawan. Ini kemenangan yang langka bagi Indonesia. Yang terjadi setelah penantian panjang selama 42 tahun.