TRIBUNNEWS.COM- Pelatih baru Chelsea, Graham Potter menginginkan taktik fleksibel.
Taktik fleksibel Chelsea yang dimaksud Graham Potter adalah bisa menyerang dengan penguasaan bola yang dominan.
Syaratnya, kata Graham Potter adalah pemain harus berani.
"Saya ingin taktik yang fleksibel, menyerang, penguasaan bola yang dominan. Para pemain harus berani, dan tak takut melakukan kesalahan," kata Graham Potter.
"Dan mereka harus benar-benar menikmati sepak bola".
"Jika mereka menikmatinya, ada peluang para penonton juga akan ikut menikmati".
"Gaya permainan agresif memang tak membuat kamu serta-merta menang. Tapi itulah tantangannya," katanya.
Sementara itu, Matthias Jaissle, Pelatih Salzburg menganggap pertandingan ini adalah laga yang tidak berimbang.
Seperti melawan Hercules. "Bertanding melawan Chelsea seperti akan melawan Hercules. Akan menjadi tantangan sangat besar. Kami benar-benar harus tampil dengan sempurna," kata Matthias Jaissle, Pelatih Salzburg.
"Kemudian kami masih membutuhkan sedikit keberuntungan, dan Chelsea tidak memiliki hari terbaik, dan setelah itu mungkin kami bisa pulang dengan satu poin".
Graham Potter akan menjalani debutnya sebagai pelatih anyar Chelsea saat menjamu juara Austria, Red Bull Salzburg dalam pekan kedua Liga Champions di Stadion Stamford Bridge, London, Kamis (15/9) dini hari nanti.
Graham Potter meninggalkan Brighton pekan lalu untuk menandatangani kontrak lima tahun di Stamford Bridge setelah Thomas Tuchel dipecat.
Keputusan kontroversial sang pemilik baru, Todd Boehly mengangkat Graham Potter itu disambut kekecewaan sejumlah pihak.
Banyak yang menilai, Thomas Tuchel yang punya prosentase kemenangan 60 persen di The Blues, masih sangat pantas dipertahankan.