News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Champions

Graham Potter Ingin Taktik Fleksibel, Menyerang dengan Penguasaan Bola yang Dominan, Begini Katanya

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Manajer Graham Potter saat bertepuk tangan. Pelatih baru Chelsea, Graham Potter menginginkan taktik fleksibel. Taktik fleksibel Chelsea yang dimaksud Graham Potter adalah bisa menyerang dengan penguasaan bola yang dominan. Syaratnya, kata Graham Potter adalah pemain harus berani.

Keputusan itu juga datang hanya beberapa hari setelah jendela transfer ditutup di mana Chelsea menghabiskan lebih dari 250 juta pound (Rp 4,3 triliun) untuk mendatangkan delapan pemain anyar.

Chelsea duduk di urutan keenam di Liga Premier setelah awal musim yang mengecewakan, dan kalah 1-0 dalam pertandingan pembukaan Liga Champions dari Dinamo Zagreb.

Graham Potter yang juga pernah bekerja di klub Swedia Ostersunds dan Swansea City, membawa Brighton finis di peringkat 15, 16, dan sembilan di Liga Inggris setelah bergabung dengan klub tersebut pada 2019.

Sebuah progres yang terlihat menjanjikan. Dan itu pula di antaranya yang membuat para petinggi Chelsea merekrutnya.

Tadinya, Graham Potter akan debut di laga kontra Fulham akhir pekan lalu.

Namun, laga ditunda sebagai penghormatan meninggalnya Rabu Elizabeth II. Demikian juga laga kontra Liverpool akhir pekan ini masih ditunda.

Sementara dia masih membiasakan diri dengan klub barunya, pria berusia 47 tahun ini memiliki banyak wajah familiar di sekelilingnya di tempat latihan Chelsea Cobham.

Selain bek kiri Marc Cucurella, yang juga meninggalkan Brighton ke Chelsea musim ini, Potter juga membawa asisten Billy Reid, pelatih tim utama Bjorn Hamberg dan Bruno, dan kepala rekrutmen Kyle Macauley dari Seagulls.

"Ini adalah awal dari periode yang sangat menarik, saya pikir," kata Potter kepada situs klub.

Saat di Brighton, dia dikenal telah membangun sepak bola yang menghibur. Pendekatan itu, katanya, akan diterapkan pula di Chelsea.

"Kami suka bermain dengan cara menyerang, cara yang seimbang, dan pemain harus merasa bebas untuk membuat keputusan dan mengekspresikan diri mereka sendiri," ujar Potter.

Lebih jauh, dia merumuskan filosofinya dalam membangun tim.

"Ini tentang menang, menciptakan tim yang bersaing, jujur ​​dan bekerja sama, ini adalah kombinasi antara sepak bola dan nilai-nilai kemanusiaan," katanya.

"Anda harus memahami mereka adalah manusia terlebih dahulu, yang penting adalah memahami mereka, apa yang memotivasi mereka dan seperti apa mereka sebagai manusia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini