Mereka yang terpapar gas air mata akan merasa nyeri dan pedih.
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Agus Haryono mengungkapkan, gas air mata ada beberapa jenis, namun yang sering digunakan yakni Chlorobenzalmalonitrile atau CS.
"Senyawa CS diformulasikan dengan beberapa bahan kimia, terutama pelarut metil isobutil keton (MIBK) yang digunakan sebagai pembawa," ujar Agus dilansir Kompas.com.
"Senyawa CS ini yang berhubungan dengan reseptor syaraf yang menyebabkan rasa nyeri," jelas dia.
Ditambahkan oleh Agus, rasa nyeri dapat berlangsung pada jangka waktu sekitar 1 jam jika tidak langsung diatasi, bahkan efek nyeri dapat berlangsung selama 5 jam.
Alasan Kepolisian
Polisi mengungkap alasan memilih menembakkan gas air mata pada saat kericuhan suporter usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022).
Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta menjelaskan tindakan polisi menembakkan gas air mata lantaran sebab akibat.
Kata Nico, polisi sebenarnya telah memberikan imbauan kepada suporter agar tidak turun ke lapangan.
"Sebelumnya didahului oleh imbauan terlebih dahulu kepada suporter. Jadi tolong dipahami rekan-rekan."
"Sudah dihalau oleh aparat kami untuk tidak usah turun ke lapangan," kata Nico saat berikan keterangan di Polres Malang pada Minggu (2/10/2022) dini hari.
Nico menambahkan, iimbauan petugas malah tidak diindahkan oleh kelompok suporter.
Hingga akhirnya suporter tumpah ruah ke dalam lapangan mengejar pemain Arema FC yang hendak berjalan menuju ruang ganti.
Menurut Nico suporter begitu kecewa dengan penampilan Arema FC.