Buntut Tragedi Kanjuruhan Pasca-Laga Arema-Persebaya, Liga 1 2022 Disetop, Persib vs Persija Batal?
TRIBUNNEWS.COM - Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur membuat PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 2022 menyetop kompetisi.
Keputusan itu menyatakan, kompetisi Liga 1 2022/2023 disetop selama satu pekan pasca-laga Arema vs Persebaya yang menelan korban jiwa ratusan nyawa Aremania di Stadion Kanjuruhan.
Tragedi itu terjadi tepat setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam WIB.
Baca juga: FIFA Larang Penggunaan Gas Air Mata di Stadion, Ini Alasan Kepolisian Menembakkannya ke Tribun
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Arema Bakal Disanksi Berat, Netizen: Degradasi! FIFA Bakal Banned Indonesia?
Laga panas bertajuk Derbi Jawa Timur itu berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Persebaya selaku tim tamu.
Seusai laga berakhir, ribuan suporter Arema FC yang kecewa langsung berhamburan masuk ke lapangan.
Situasi menjadi tidak terkendali ketika pihak keamanan menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton.
Dalam berbagai laporan, kericuhan di Stadion Kanjuruhan mengakibatkan jatuhnya korban meninggal dunia yang jumlahnya masih belum terkonfirmasi.
Baca juga: Update Korban Jiwa di Kanjuruhan, Arema vs Persebaya Jadi Laga Paling Mematikan Kedua Dalam Sejarah
Ada yang menyebut 127 orang meninggal dunia, tapi ada juga yang menyebut angka 149 orang.
Menanggapi kericuhan di Stadion Kanjuruhan, PT LIB selaku operator kompetisi memutuskan menghentikan Liga 1 2022-2023 selama satu pekan.
Hal itu disampaikan oleh Akhmad Hadian Lukita selaku Direktur Utama PT LIB.
“Kami prihatin dan sangat menyesalkan peristiwa tersebut. Kami ikut berdukacita dan semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua,” kata Akhmad Hadian Lukita di situs resmi operator kompetisi tersebut.
“Keputusan ini (menghentikan Liga 1 selama satu pekan) kami umumkan setelah mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI," ujar Akhmad Hadian Lukita.
"Ini kami lakukan untuk menghormati semuanya dan sambil menunggu proses investigasi dari PSSI,” ucap Akhmad Hadian Lukita menambahkan.