Andi Irfan ingin semua pihak tetap berupaya bekerja secara profesional tanpa melakukan intervensi.
"Negeri ini membutuhkan polisi yang profesional, bukan polisi yang cenderung omnibus of power, bukan polisi yang cenderung menyalahgunakan kewenangan," ujar Andi Irfan.
"Kita semua cinta polisi, kita butuh polisi. Tidak ada negara demokratik, tidak ada hukum yang adil kalau polisinya tidak beres."
"Keadilan hukum hanya bisa diwujudkan kalau polisi kita bersih dan profesional," katanya lagi.
Kontras juga berharap tragedi Kanjuruhan ini bisa menjadi momentum bagi Kepolisian Indonesia untuk berbenah.
Caranya adalah dengan menjunjung tinggi keadilan tanpa intervensi dan tendensi kepentingan.
"Mari kita gunakan momentum ini bukan untuk saling menyalahkan, yang salah ya salah, tidak usah dilindungi," kata Andi Irfan mengakhiri.
Nugraha Perdana/Suci Rahayu/Kontributor KOMPAS.com
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "TPF Aremania Temukan Intimidasi kepada Saksi Tragedi Kanjuruhan dan "Aremania Tolak Penyelidikan Suporter: Kondisi Sekarang Baiknya Fokus Kembalikan Hak Korban"